JAKARTA, WB – Terungkapnya kasus pembunuhan janda cantik Deudeuh Alfi Sahrin yang menjajahkan diri melalui dunia maya, menegaskan jika bisnis prostitusi online ini sudah menjamur di Indonesia.
Ya, wanita berusia 26 tahunn itu ditemukan tewas dengan tragis di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 15-C Nomor 28 RT007/10 Tebet Timur, Jakarta Selatan. Ia ditemukan oleh seorang penjaga kos dengan posisi tanpa busana, serta mulut tersumpal kaos kaki dan leher terlilit kabel. Diketahui, Deudeuh dibunuh oleh salah satu teman pria kencannya beberapa hari lalu.
Deudeuh memanfaatkan media sosial Twitter dengan akun @tataa_chubby untuk menjajakan dirinya. Ia juga menuliskan biodata, tarif per kencan, dan nomor kontaknya. Tak hanya itu, wanita yang juga akrab disapa Mpie ini juga menyertakan foto-foto seksi di akun Twitternya itu.
Menrut Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Albert Sianipar, tindakan yang dilakukan Deudeuh merupakan salah satu kejahatan dunia maya (cyber crime).
“Ini salah satu kejahatan dunia maya,” kata Albert di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (15/4/2015).
Albert menjelaskan, untuk membongkar motiv kejahatan seperti ini memerlukan keahlian khusus dan peralatan yang berimbang karena kejahatan ini jangkauannya luas dan semua orang bisa mengakses ke dalam.
“Untuk melacak keberadaan (kejahatan dunia maya), pencegahan, bukan hanya dari pihak kepolisian. Selain kerja sama instansi tertentu, dibutuhkan kerja sama masyarakat dan media untuk sosialisasikan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Albert mengatakan kejadian ini menjadi pembelajaran untuk masyarakat dan instansi terkait agar lebih mengawasi bisnis prostitusi melalui media sosial.
“Kerja sama yang dilakukan adalah agar memblokir akun-akun seperti itu dan jangan sampai setelah kejadian ini kita baru bertindak,” terangnya. []