JAKARTA, WB – Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto (BW), meminta Bawaslu serta Panwaslu mengambil sikap atas maraknya Bagi-bagi sembako jelang waktu pemilihan.
Bambang melihat pembagian sembako justru bahaya menjelang pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua. Kegiatan bagi-bagi sembako dengan timbal balik harus memilih pasangan tertentu tak ubahnya sebagai perilaku koruptif.
“Kalau kita mau antikorupsi artinya kira harus lawan politik uang. Politik uang salah satunya adalah bagi-bagi sembako,” kata Bambang belum lama ini.
Bambang menjelaskan, Indonesia sedang membangun demokrasi untuk lebih berkualitas. Pilkada DKI adalah ujian untuk menakar seberapa jauh kualitas demokrasi di Indonesia sejauh ini. Tak seharusnya demokrasi yang telah dibangun lama itu dirusak dengan cara-cara politik uang. Pilkada DKI, kata dia, harus berlangsung bersih, jujur dan adil.
Menurutnya, masyarakat harus diajak melawan politik uang sebagai bagian dari memperkukuh fondasi demokrasi di Indonesia. Sehingga demokrasi haruslah dibangun atas azas kejujuran dan tanpa intimidasi.
Ia menambahkan, Pilkada kali ini DKI Jakarta harus berjalan dengan baik dan berkualitas, sehingga politik uang harus disikapi dengan tegas dan tidak boleh dibiarkan.
“Ditakutkan jika money politic dibiarkan maka itu sama saja kita sedang menulis sejarah suram pilkada di Indonesia,” kata dia.[]