WARTABUANA – Carrie Lam, Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong, pada Selasa (8/12) mengatakan bahwa dengan situasi epidemi COVID-19 yang memburuk di Hong Kong, langkah jaga jarak sosial akan semakin diperketat, termasuk melarang layanan makan di restoran setelah pukul 18.00.
Lam mengatakan kepada media sebelum menghadiri pertemuan Dewan Eksekutif pada Selasa bahwa situasi epidemi baru-baru ini mengkhawatirkan, dengan 661 kasus baru dilaporkan selama sepekan terakhir. Pasien dalam kondisi kritis dan serius tidak hanya orang tua, tetapi juga orang yang masih muda.
“Situasinya lebih rumit dari gelombang terakhir karena infeksi tersebar di seluruh Hong Kong dan melibatkan sejumlah klaster,” kata Lam. Dia menambahkan bahwa jumlah kasus yang tidak dapat dilacak juga meningkat, mengindikasikan ada banyak silent transmission atau penularan yang tak terdeteksi di lingkungan masyarakat.
Pemerintah SAR Hong Kong akan mengambil langkah-langkah yang lebih ketat untuk mengurangi arus orang di tempat umum guna mencegah penyebaran virus tersebut. Layanan makan di restoran akan dilarang setelah pukul 18.00, dan pengaturan kerja dari rumah di kalangan pegawai sipil juga akan diperkuat. Tempat-tempat bisnis termasuk pusat kebugaran, salon kecantikan, tempat pijat harus ditutup, menurut Lam.
Demi mencegah kasus impor, pengunjung yang tiba di Hong Kong wajib menjalani karantina 14 hari di hotel yang ditunjuk dan mereka perlu menjalani tes COVID-19 lagi lima hari setelah menyelesaikan karantina, tutur Lam.
Hong Kong melaporkan tambahan 78 kasus terkonfirmasi COVID-19 pada Senin (7/12), sehingga total kasus menjadi 6.975. Hingga Senin, 1.122 pasien COVID-19 dirawat di rumah sakit umum dan fasilitas perawatan masyarakat di AsiaWorld-Expo, dan total 36 pasien berada dalam kondisi kritis. [xinhua]