JENEWA – China akan menyumbangkan batch pertama vaksin COVID-19 sebanyak 3 juta dosis ke Afghanistan, yang akan diikuti dengan lebih banyak pasokan darurat, demikian disampaikan seorang diplomat senior China di Jenewa pada Senin (13/9).
China memutuskan untuk segera menyediakan makanan, bahan-bahan untuk musim dingin, vaksin COVID-19, dan obat-obatan senilai 200 juta yuan (1 yuan = Rp2.209) ke Afghanistan, kata Chen Xu, Kepala Misi China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa.
China senantiasa menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan sebagai tetangga dekatnya, mematuhi prinsip nonintervensi dalam urusan dalam negerinya, serta mengupayakan kebijakan bersahabat terhadap seluruh rakyat Afghanistan, papar Chen.
“China akan terus menghormati harapan dan kebutuhan rakyat Afghanistan, serta melakukan upaya terbaik untuk mendukung Afghanistan dalam rekonstruksi damai dan pembangunan ekonominya,” kata utusan China itu pada Pertemuan Tingkat Menteri terkait Situasi Kemanusiaan di Afghanistan.
Chen juga mengatakan bahwa China mendukung PBB dalam memainkan peran yang lebih besar dalam mengurangi krisis kemanusiaan di Afghanistan serta membantu negara itu mencapai transisi yang mulus dan memulai jalur pembangunan damai secepatnya.
“China menyambut baik seruan cepat PBB untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi Afghanistan, mendukung PBB untuk memperkuat kerja sama dengan mekanisme multilateral lainnya terkait isu Afghanistan, serta membentuk sinergi dengan saling melengkapi,” ungkap Chen.
Dia mengatakan pada pertemuan itu bahwa dalam keadaan saat ini, masyarakat internasional perlu meningkatkan bantuan bagi Afghanistan.
Amerika Serikat dan para sekutunya lebih berkewajiban untuk menyediakan bantuan ekonomi, mata pencaharian, dan kemanusiaan untuk rakyat Afghanistan, katanya.
“Situasi Afghanistan yang berkembang sekali lagi menunjukkan bahwa hanya dengan menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan, menghormati kehendak rakyat Afghanistan, serta mematuhi prinsip yang dipimpin dan dimiliki Afghanistan, maka masyarakat internasional dapat benar-benar memainkan peran konstruktif dalam rekonstruksi damai Afghanistan,” imbuhnya. [Xinhua]