WARTABUANA – China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mencabut semua sanksi ilegal yang dijatuhkan terhadap sejumlah perusahaan China, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Selasa (1/12).
Juru Bicara Hua Chunying mengeluarkan pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang pemberian sanksi AS terhadap Perusahaan Impor & Ekspor Elektronik Nasional China (China National Electronics Import & Export Corporation/CEIEC). AS mengklaim perusahaan seperti CEIEC telah mendukung pengintaian Internet di Venezuela.
“China selalu percaya bahwa kesetaraan kedaulatan negara dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain adalah beberapa prinsip terpenting dalam Piagam PBB,” kata Hua, menambahkan bahwa legitimasi pemerintah Venezuela tidak boleh ditentukan oleh pihak ketiga mana pun, dan pemerintah Venezuela serta rakyatnya memiliki kemampuan dan kebijaksanaan untuk menangani masalah mereka secara tepat.
“Kami dengan tegas menentang sanksi sepihak dan upaya lainnya untuk memaksa rakyat Venezuela mengubah jalur pembangunan mereka,” ujar sang juru bicara.
Hua mengatakan China sangat memandang penting hubungannya dengan Venezuela, dan mereka senantiasa berdiri teguh dengan rakyat Venezuela, mendukung hak pemerintah Venezuela untuk menjaga kedaulatan negara, martabat nasional, dan pembangunan sosialnya, serta mendukung Venezuela dalam memilih jalur pembangunan yang sesuai untuk kondisi negaranya.
China selalu menjadi pembela yang setia dalam hal keamanan jaringan, menganjurkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi guna mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tindakan AS dalam hal ini semata-mata hanyalah dalih untuk menekan perusahaan Venezuela dan China.
“Kami mendesak Amerika Serikat untuk mematuhi hukum internasional dan norma dasar yang mengatur hubungan internasional, mengambil tindakan praktis untuk memperbaiki kesalahannya, dan mencabut berbagai sanksi ilegal. China akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan perusahaan-perusahaan kami,” imbuh Hua. [Xinhua]