Bandung, WB – Untuk mempererat kerjasama dibidang industri pertahanan, PT Len Industri (Persero) dan Thales Netherland melakukan kerjasama penandatanganan (MOU). Kerjasama dua industri ternama untuk pengembangan dibidang perangkat pertahanan ini, akan mengungkap kecanggihan pengamanan laut bertema Combat Management System (CMS).
Perangkat CMS merupakan Sistem Manajemen Pertempuran yang dipergunakan oleh kapal laut. Dan saat ini keberadaanya sudah diuji kepada dua unit kapal perusak kawal rudal (PKR) jenis frigate.
“Indonesia memiliki perairan yang luas, dan hal itu jelas membutuhkan kemampuan dan kehandalan kekuatan TNI AL,” ujar Direktur Utama Len, Abraham Mose, di gedung Len, Bandung, Selasa (26/8/2014).
Sistem CMS adalah sistem yang dibangun pada bagian kapal laut sebagai suatu kelengkapan pertempuran di area dirgantara. CMS didukung oleh sejumlah peralatan navigasi dan peralatan tempur. Hal inilah kenapa PT Len Industri (Persero) ngebet ikut aktif dalam pekerjaan pembuatan Combat Management System kapal PKR, dan mendapatkan kontrak untuk pengembangan software sampai kontrak ekspor softwarenya.
“Software yang dikembangkan dan diproduksi oleh Len dalam kontrak tersebut, bukan saja digunakan untuk kapal PKR pesanan pemerintah Indonesia, melainkan juga untuk memenuhi pesanan dari negara lain. Keberhasilan Len dalam kontrak pengembangan dan produksi software kapal perang tersebut, akan membuka berbagai peluang baru, baik di pasar domestik maupun pasar global,” ujar
Abraham.
Pemenang tender PKR adalah shipyard dari Belanda, yaitu Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), yang berpartner dengan sebuah perusahaan elektronika pertahanan terkenal dari Belanda, yaitu Thales Nederland (TNL) sebagai Lead Integrator SEWACO (Sensor, Weapon, and Command).
Untuk mematuhi regulasi pemerintah, sesuai UU No. 16/2012 tentang Industri Pertahanan, maka Thales Nederland menjalin kerja sama dengan PT Len Industri (Persero) dalam pekerjaan pembuatan Combat Management System kapal PKR ini.
Untuk proses kerjanya sendiri, CMS ini akan dipasang pada Kapal Patroli Cepat Ukuran 40 meter. Dengan alat ini diharapkan kapal patroli tersebut dapat memantau posisi sasaran dengan tepat. Untuk target sasaran dalam program CMS sendiri sistem navigasinya terdiri atas 4 layar. Yakni Layar Detection yang terdiri atas beberapa alat sensor yang mendeteksi data own ship baik yang menyangkut secara langsung terhadap kapal (latitude, longtude, speed, course, heading) maupun kondisi lingkungan (wind direction, wind speed, temperature). Lalu Layar Acquisition, Adalah layar dimana data dikumpulkan dan dikombinasikan untuk mendapatkan data lanjutan.
Layar Analysis, adalah layar dimana data dianalisa untuk mendapatkan dan membantu dalam pengambilan keputusan. Dan yang terakhir Layar Action, alat untuk mengambil keputusan oleh operator atas kendali komandan operasi ditindak lanjuti oleh peralatan lain seperti Gun Controler, Missile Controller.[]