WARTABUANA – Pemerintah Thailand mencapai kesepakatan dengan Federasi Industri Thailand (Federation of Thai Industries/FTI) pada Selasa (1/12) untuk memberikan diskon bagi layanan perawatan mesin diesel dalam upaya untuk menurunkan tingkat materi partikulat halus (PM2,5) yang meningkat di negara itu.
“Diskon untuk memperbaiki atau merawat mesin diesel akan segera berlaku,” kata Menteri Lingkungan Hidup Thailand Warawut Silpa-archa. Dia menambahkan bahwa pemilik mobil yang sudah mengaspal selama tujuh tahun berhak mendapatkan potongan harga sebesar 20 persen, 30 persen, dan 50 persen untuk mobil berusia di atas 15 tahun.
Pemilik kendaraan berusia lebih dari 20 tahun juga berhak mendapatkan diskon suku cadang 20 hingga 50 persen, tutur Warawut.
FTI juga mengatakan perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam proyek tersebut antara lain Toyota, Mitsubishi, Isuzu, Nissan, Ford, Hino, dan Suzuki.
Menteri Warawut menuturkan mobil diesel tua merupakan sumber utama partikel PM2,5, sehingga mendorong perawatan rutin dapat membantu mengurangi polusi.
Sayangnya, Thailand belum memiliki undang-undang untuk menghentikan penggunaan mobil tua, imbuhnya.
Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Thailand sebelumnya telah mengumumkan target nasional untuk mengurangi tingkat PM2,5 hingga 20 persen dengan mengeliminasi kebakaran hutan, yang menurut sang menteri, merupakan penyebab utama polusi udara di wilayah utara dan perkotaan, termasuk Chiang Mai.
Warawut mengatakan Bangkok sangat tercemar akibat asap knalpot kendaraan, terutama kendaraan yang menggunakan mesin diesel lama. [xinhua]