WARTABUANA – Sejak jaman Mesir ribuan tahun lalu, proses mumifikasi adalah salah satu proses pengawetan mayat yang sulit dan diperlukan teknik khusus untuk melakukannya. Namun siapa sangka di pemakaman San Bernardo di Kolombia, mumifikasi justru terjadi secara alami!
Hal ini tidak pernah terjadi dimanapun kecuali dengan sentuhan tanah San Bernardo. Normalnya, setiap mayat yang dikubur ketika dibuka bertahun-tahun kemudian pasti sudah akan menjadi tulang-belulang. Namun setiap mayat yang dikubur di San Bernardo akan berakhir menjadi mumi.
Fenomena ini pertama kali ditemukan 15 tahun yang lalu oleh peneliti Eduardo Cifuentes. Eduardo menemukan setiap mayat yang ada di pemakaman tersebut, ketika dibuka sama sekali tidak berbentuk kerangka melainkan kulit yang mengeriput persis seperti mumi.
Walaupun tidak ada penjelasan secara ilmiah mengapa hal ini bisa terjadi, para peneliti percaya mumifikasi alami ini bisa terjadi karena tanah San Bernardo.
Penduduk lokal percaya bahwa tanah di daerah tempat mereka tinggal dibasahi oleh air alami dan sama sekali tidak ada pencemaran kimia di sana. Ada juga yang berpikir buah aneh guatila dan balu, menjadi salah satu faktor mumifikasi mayat ini.
Guatila adalah buah seukuran jeruk dengan tekstur yang lebih keras. Penduduk lokal biasanya mengolah guatila menjadi campuran sup dalam menu sehari-hari mereka. Sementara balu tampak seperti kacang hijau raksasa yang diolah jadi campuran kue.
Karena keunikan ini, wilayah pemakaman San Bernardo kini menjadi lokasi favorit kunjungan wisatawan asing. Para mumi ditempatkan khusus di dalam museum yang dibangun oleh pemerintah setempat agar tubuh mereka tidak rusak dimakan waktu.
Mumifikasi alami di San Bernardo ini harus diakui sangat berperan dalam meningkatkan performa ekonomi kota kecil tersebut. Namun ternyata tidak semua penduduk lokal ahagia melihat tubuh relatif dekat mereka dipamerkan di museum dan menjadi bahan tontonan turis. []