WARTABUANA– Di banyak tempat, kecoa mungkin hanya dianggap sebagai hama menjijikan yang akan diberantas. Namun di Tiongkok, banyak orang membuat peternakan kecoa untuk dijadikan sebagai bisnis obat
Menurut The Telegraph, bagian dalam tubuh kecoa memiliki tekstur menyerupai keju yang sangat lembut. Namun di Tiongkok, kecoa tidak populer karena tekstur lembut dan rasanya, melainkan karena kegunaannya untuk obat.
“Kecoa benar-benar obat yang sangat menakjubkan. Dan mereka bekerja lebih cepat di dalam tubuh dibanding obat lain,” ujar Liu Yusheng, professor di Shandong Agricultural University.
Menurut Profesor Liu, di Tiongkok kecoa tidak hanya digunakan untuk konsumsi makanan saja. Bahkan ada beberapa rumah sakit yang menyediakan bubuk dari olahan kecoa untuk merawat pasien luka bakar, dan ada juga yang menggunakannya untuk kosmetik!
Sebuah pabrik di Sichuan juga mengembangkan produk sirup dari sari tubuh kecoa yang diklaim dapat menyembuhkan radang lambung, asam lambung, hingga TBC kronis.
Tahun lalu, sebuah peternakan kecoa di wilayah Dafeng menjadi sorotan media internasional ketika lebih dari satu juta kecoa kabur akibat vandalisme. Bagi Anda yang fobia dengan kecoa, jangan pernah berpikir untuk coba-coba melihat ke dalam peternakan kecoa ini.
Wang Pengsheng adalah salah satu peternak kecoa yang merencanakan bisnis unik ini selama enam bulan, dengan modal Rp 180 juta. Dan walaupun kecoa adalah binatang yang sangat mudah berkembang biak, Wang menanam investasi sebesar ini untuk membeli 102 telur kecoa Periplaneta Americana, jenis kecoa yang banyak ditemukan di Amerika.
Untungnya di peternakan, jutaan kecoa yang dibiakkan diberi makan tanaman atau biscuit dalam keadaan bersih. Anda tidak perlu takut mengkonsumsi kecoa yang identik dengan tempat-tempat jorok seperti selokan dan sebagainya.
Hingga saat ini rekor peternakan kecoa di Tiongkok masih dipegang oleh Wang Fuming (43), yang berhasil memiliki stok lebih dari 22 juta ekor kecoa! Di peternakan yang terletak di provinsi Shandong ini, setiap hari Wang Fuming memakan kecoa miliknya dengan cara digoreng. Setelah digoreng, Fuming biasanya menaburkan bumbu mi instan ke atasnya dan mulai memakan kecoa tersebut dalam keadaan garing.
Sama dengan Wang Pengsheng, Wang Fuming juga memfokuskan pembiakan di kecoa jenis Periplaneta Americana. Menurut Fuming, jenis Americana ini paling memiliki efek pengobatan yang luar biasa.
“Kecoa ini berbeda dengan yang biasa Anda temukan di rumah yang berjenis kecoa Jerman. Di dunia ini ada ratusan jenis kecoa dan hanya jenis ini yang paling bermanfaat,” ujar Fuming.
Fuming biasanya membunuh kecoa-kecoa miliknya sebelum berusia 4 bulan, karena setelah usia tersebut kecoa mulai melebarkan sayap dan belajar terbang. Setelah dibunuh, jutaan kecoa tersebut akan dipak ke dalam karung-karung besar dan dikirim kepada pembeli.
Dari bisnis kecoa ini, Fuming bisa mendulang keuntungan hingga Rp 2 milyar dalam satu tahun. Ia tidak keberatan dengan resiko tinggal disekeliling jutaan kecoa yang tubuhnya mengeluarkan bau kurang sedap.[]