JAKARTA, WB – Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan tidak merasa terusik dengan pidato politik Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyebut ada oportunis yang menyalip di tikungan.
Dalam pidatonya saat membuka kongres IV PDI-P Bali, Megawati Soekarnoputri melancarkan sindiran adanya kaum oportunis antipartai yang tidak mau bekerja keras membangun partai tetapi hanya menunggu dan menunggu kemudian menyalip di tikungan.
Selain itu, juga ada `penumpang` gelap dari mobilisasi kekuatan tim kampanye yang sangat rentan ditumpangi kepentingan. Penumpang gelap itu bertujuan menguasai sumber daya alam bangsa.
Dimintai tanggapan atas sindiran Megawati itu, Kepala Staf Kantor Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan merasa dirinya bukan seorang oportunis.
“Masa saya oportunis? Saya prajurit yang punya dignity (harga diri, red). Saya menghormati Ibu Mega sebagai mantan bos saya dan sebagai mantan presiden,” ujar Luhut di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Jenderal purnawirawan itu enggan menanggapi lebih jauh sindiran Megawati itu. “Saya tidak pada posisi jawab dan menanggapi pidato itu,” tegasnya. []