WARTABUANA- Kurs dolar AS melemah terhadap euro dan yen pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data manufaktur Tiongkok yang buruk menambah kekhawatiran tentang pelambatan ekonomi di mesin pertumbuhan global itu.
Pasar saham global merosot dan minyak jatuh setelah data resmi menunjukkan sektor manufaktur penting Tiongkok terhenti pada Agustus. Indeks pembelian manajer (PMI) merosot ke terendah tiga tahun di 49,7 pada Agustus dari 50,0 pada Juli. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi, lapor AFP.
“Dolar AS memulai debutnya dengan sedikit lebih lemah pada September karena data mengecewakan dari Tiongkok mempertahankan gravitasi pasar ke arah imbal hasil yang lebih rendah seperti euro dan yen, dan menjauh dari aset-aset berisiko,” kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions.
Keduanya, euro dan yen, diuntungkan dari pencarian para investor untuk aset-aset “safe haven” di tengah pasar yang sedang bergejolak.
Euro naik 0,9 persen, diambil 1,1313 dolar dalam perdagangan sore. Greenback turun 1,4 persen terhadap mata uang Jepang di 119,51 yen. [ant]