JAKARTA, WB – DPRD Provinsi DKI Jakarta mempertanyakan pembangunan proyek moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) yang dinilainya kekurangan anggaran, karena PT MRT mengajukan anggaran ke DPRD DKI sebesar Rp2,56 triliun pada fase I yaitu Bundaran HI-Lebak Bulus.
Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pihaknya akan meminta secara detail apa saja kekurangan dan bagaimana mekanisme proses pendanaannya. Menurut dia, perencanaannya buruk mengingat kekurangan dana dipenghujung.
“Pengajuan anggaran sebesar Rp25 triliun harus dipaparkan secara detail, kami akan mendukung penuh proyek nasional ini,” beber Prasetyo, belum lama ini.
Sekretaris DPW PDI Perjuangan DKI itu menjelaskan permintaan dana tersebut sesuai rencana rancangan tata ruang MRT fase II sebelumnya dari Bundaran HI lanjut ke Kampung Bandan, namun prosesnya harus dengan laporan secara detail untuk menyetujuinya.
“Dana Rp2,56 triliun untuk MRT fase I kini sudah mencapai sekitar 71,39 persen,” bebernya.
Menurut dia, anggaran Rp25,1 triliun itu terbagi dua bagian yaitu Rp22,5 trilun untuk infrastruktur MRT fase II dan Rp2,56 triliun untuk fase I. “Kami setuju karena itu proyek strategis nasional,” tandasnya.[]