JAKARTA, WB – Menteri BUMN Rini Soemarno memecat dua direktur PT Pos Indonesia (Persero) yakni Direktur Utama (Dirut) Budi Setiawan dan Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan Budhi Setyawan karena jadi tersangka kasus korupsi pengadaan “Portable Data Terminal”.
“Kebijakan memberhentikan Dirut Pos untuk menjunjung tinggi proses hukum yang saat ini sedang berjalan dan memberi kesempatan untuk fokus menjalani persidangan,” kata Kepala Komunikasi Publik Kementerian BUMN, Teddy Purnama, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (7/5/2015).
Sebelumnya Kejaksaan Agung telah menetapkan Budi Setiawan dan Budhi Setyawan sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan alat layanan informasi dan komunikasi Pos Indonesia tahun anggaran 2013.
Kasus ini bermula saat pengadaan PDT atau alat-alat yang dipakai petugas di lapangan untuk memudahkan kontrol pengantaran barang pada tahun 2013. Pada kenyataannya, alat-alat itu tidak berfungsi sehingga memunculkan kerugian negara mencapai Rp 10,5 miliar.
Untuk itu awal September 2014 Kejaksaan Agung menyita sejumlah alat PDT dari Kantor Pos Besar Area IV Jakarta yang mencapai 1.650 unit, termasuk menggeledah Kantor Pos Pusat di Bandung.
Vice President Komunikasi Korporat PT Pos Bambang Dwi Purwanto menghargai keputusan Rini Soemarno, yang mencopot dua direksinya. “Kami menerima dan menghormati keputusan Kementerian BUMN yang memberhentikan dengan hormat, dirut dan direktur teknologi dan jasa keuangan,” ucap Bambang di Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Diakui Bambang bukan perkara mudah kehilangan dua direksi sekaligus. Meski begitu dia berharap keputusan tersebut merupakan solusi terbaik bagi semua pihak.
Untuk bantuan hukum keduanya, Bambang akn memberikan pendamping hukum, sesuai dengan aturan yang berlaku di perseroan. Ke depan ia berharap PT Pos semakin solid dalam bekerja.
“Kami berkomitmen untuk terus bekerjasama, bahu membahu dan tetap solid untuk meningkatkan kinerja PT Pos Indonesia untuk menjadi perusahaan yang terpercaya,” harap dia.
Menurut catatan, Dirut Pos Budi Setiawan dan Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan Budhi Setyawan menjabat sejak Juli 2013.
Di bawah kepemimpinan Budi Setiawan, Pos Indonesia mencatat pertumbuhan pendapatan yang cukup baik, tercermin dari tahun 2012 sebesar Rp2,59 triliun naik menjadi Rp4,362 triliun pada 2014. []