JAKARTA,WB – Ruhut Sitompul mengaku pernah ditelepon oleh Sekretaris Jendral Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhyono (Ibas) setelah menyatakan dukungannya untuk bergabung dalam barisan tim pemenangan Jokowi – JK.
Menurut Ruhut, Ibas diperintah oleh Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ayahnya Ibas. Namun, Ruhut mengaku tidak mendapatkan teguran, melainkan dukungan terhadap dirinya karena telah memilih untuk mendukung Jokowi.
“Kemarin Pak SBY melalui Mas Ibas telepon, Bang silahkan (kalau mau dukung Jokowi-JK), enggak usah terpancing dengan mereka-mereka yang galau-galau itu,” ujar Ruhut, di Jakarta, Sabtu (28/6/2014).
Mereka itu yang dimaksud Ruhut, adalah elit partai Demokrat yang sudah terlebih dahulu menyatakan untuk mendukung Prabowo Subianto, seperti Marzuki Ali, Ramadan Pohan, dan Nurhayati Assegaf. Mereka juga orang yang meminta Ruhut untuk diberikan sanksi karena telah mendukung Jokowi dengan memindahkan Ruhut ke Komisi IV DPR.
Selain mendapat telepon, juru bicara Partai Demokrat itu juga mengaku, mendapat SMS dari SBY. Kata Ruhut, dalam SMS tersebut SBY minta penjelasan kenapa dirinya mau mendukung Jokowi-JK. Lalu ia mengatakan semboyan Indonesia Hebat menjadi alasan dirinya mendukung Jokowi.
“Pak SBY bertanya kenapa Ruhut disana. Saya bilang kalau di sini Indonesia Hebat sedangkan di sana Indonesia Bangkit (tagline Prabowo-Hatta). Enggak salah bapak apa tidur terus selama ini? Kurang apa Indonesia dipimpin bapak,” kata Ruhut.
Ruhut menjelaskan, semboyan yang dipakai Prabowo dengan kata “Indonesia Bangkit” berarti katanya mengindikasikan Indonesia selama dipimpin oleh Presiden SBY “Tidur” terus tidak pernah bangkit. Karena itu Prabowo dianggap tidak menghargai kepemimpinan SBY. Terlebih ketika Prabowo kerap mengatakan anggaran negara bocor ratusan triliun. []