JAKARTA, WB – Staf Khusus Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto menganalogikan Indonesia layaknya pemainan lego (permainan anak-anak). Jika Indonesia bergandengan dengan yang lain. Maka Indonesia akan membentuk logo yang indah.
Hal itu disampaikan dalam kapasitas sebagai pembicara kunci atau keynote speech di acara seminar bertajuk “Penguatan Ekonomi Nasional Melalui Peningkatan Kualitas Manusia” yang dihelat Yayasan Nation Building (NABIL) di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2015).
Masih terkait dengan persoalan tersebut menurut Wijayanto ekonomi itu tak jauh dari mobil. “Ketika mobil lakukan dengan cepat lakukan akselarasi susah sekali. Makanya negara makmur tumbuh lebih lambat,” terang dia.
Perekonomian Indonesia mengalami kemunduran ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Serta pertumbuhan ekonomi yang melambat. Ditambah lagi dengan konflik horisontal seperti konflik yang terjadi di Tolikara yang kerap menyobek tenun kebangsaan kita.
Lebih jauh Wijayanto memberikan contoh di negara asia yang sudah maju. Diantaranya Korea Selatan, Singapura, Taiwan dan Hongkong.
“Misalnya di Korsel Samsung misalnya pada tahun 2013 perkapitanya menghasilkan 2.000 triliyun itu setara dengan APBN kita,” ujarnya seraya menambahkan strategi ekonomi Indonesia hanya dipirkan ekonom saja. Dimana filosof, ahli nuklir,” tanya dia.
Dia menyimpulkan Indonesia mempunyai potensi yang penuh tantangan untuk maju. Jadi Indonesia bisa disejajarkan dengan negara maju yang lain. []