JAKARTA, WB – Di tengah minimnya pertumbuhan ekonomi, Namun pemerintah tetap optimis dengan proyek sejuta rumah.
Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Maurin Sitorus kepada wartawan mengaku tetap optimis program sejuta rumah yang di canangkan pemerintahan Jokowi Dodo dan Jusuf Kalla dapat terwujud.
“Dalam program sejuta rumah, sebanyak 600 ribu unit dipertukkan masyarakat berpenghasilan rendah alias MBR. Sisanya dialokasikan untuk rumah komersiil,” ujarnya di Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Berdasarkan data statistik 2014, kesenjangan antara kebutuhan dengan penyediaan rumah (backlog) masih cukup besar yakni 13,5 juta unit.
“Artinya, 7,6 juta masyarakat masih belum memiliki rumah. Dan ada 3,4 juta unit rumah yang tak layak huni. Selain itu, pemerintah segera mengatasi masalah pemukiman kumuh seluas 38 ribu hektar “, ungkapnya.
“Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan anggaran Rp 5,1 triliun telah terserap untuk membangun 76 ribu unit rumah per Juli 2015. Capaian ini di atas perolehan di 2014,” kata Maurin.
“Apalagi pemerintah telah menurunkan suku bunga kredit hingga 5 persen flate, sepanjang masa angsuran 15 sampai 20 tahun. Semakin menarik ketika Bank BTN yang memberikan keringanan uang muka 1 persen,” tandas Maurin.[]