BANDUNG, WB – Mewabahnya fenomena batu akik, sepertinya kian menghawatirkan bagi penjaga situs-situs bersejarah. Sejauh ini para pengelola situs-situs bersejarah mulai terusik oleh banyaknya pemburu batu yang mulai berkeliaran disekitar situs.
“Saya coba berkomuikasi dengan juru pelihara (jupel) yang menjaga situs-situs bersejarah. Kami juga mencoba melakukan peninjauan di Curug Dago malam hari, ternyata ada orang mencoba menyelundup masuk kesana dengan membawa palu dan pahat,” tutur Agus Hanafiah Kepala Pengelolaan Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional Jawa Barat, Kamis (12/3/2015).
Para pemburu batu, kata Agus mulai mengendus batu akik dan batu mulya di tempat situs-situs bersejarah. Dengan berbekal alat palu, dan pahat, mereka mulai menggali didekat wilayah situs.
Dia menambahkan, di Curug Dago ada prasasti yang sangat menarik. Wilayah yang kini dijadikan objek wisata ini sempat disinggahi oleh dua raja yakni dari raja ke 5 dan raja ke 7 Thailand. Sebelum dikukuhkan menjadi raja mereka sempat bersemedi di Curug Dago. Bahkan, situs yang ada disana dibawa langsung dari Thailand.
“Disana ada Cangkup atau bangunan yang didatangkan langsung dari Thailand. Di sekitar cangkup tersebut banyak terdapat bebatuan,” ucap dia.
Tak hanya di kawasan Curug Dago, pihaknya juga mendapatan laporan dari Jupel dugaan pencurian bongkahan batu terjadi di wilayah Garut dan Subang. Akan tetapi, kata Agus dengan sigap para Jupel mengusir para pemburu batu tersebut.
“Kemarin ada laporan di Garut juga yang mencoba masuk ke situs Kampung Adat Dukuh membawa pahat dan palu yang hendak mencari batu. Di Subanglarang, Kabupaten Subang juga terjadi fenomena yang sama,” ungkap dia.
Di satu sisi, Agus mengaku fenomena batu akik asal Indonesia merupakan salah satu budaya yang baik. Akan tetapi, fenomena tersebut jangan sampai menyentuh hingga ke situs. Pihaknya tidak bisa melakukan pemantauan terus menerus lantaran masih kekurang Jupel yang menjaga situs di Jabar.
“Memang konten perusakan belum ada. Tapi, masyarakat juga masih belum tahu tentang situs di jabar. ini tugas kami mensosialisasikan. Kita juga bersama-sama harus menjaga serta mewaspadai jangan sampai ada oknum merusak,” ungkapnya.[]