WARTABUANA – Sebuah data teori muncul kepermukaan, dimana teori tersebut digaungkan oleh laporan berita Al Jazeera, Amerika Serikat. Dimana laporan tersebut, dikatakan kalau AS pernah mencuri emas senilai 20 triliun dolar dan minyak senilai 30 triliun dolar milik Irak.
Dan ternyata yang membuat kehebohan dari laporan tersebut juga munculnya foto yang menunjukkan beberapa tentara Amerika berpose dengan emas batangan milik Irak. Namun kebenaran pasti kejahatan yang dilakukan AS ini belum sepenuhnya benar.
Setelah melalui pengusutan, pasca invasi Irak, minyak milik Irak dijual kepada Development Fund of Iraq (DFI). Namun, pada Juli 2010, Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Irak (SIGIR) menemukan bahwa Departemen Pertahanan AS tidak bisa menjelaskan dana sebesar 8,7 miliar dolar dari DFI.
Kemudian parlemen Irak meminta PBB untuk membantu mereka mendapatkan kembali uang sebesar 17 miliar dolar dari hasil penjualan minyak yang dikatakan dicuri oleh AS dari masyarakat Irak.
Pasukan AS memang berpose dengan emas batangan milik Irak tapi mereka tidak mengambilnya. Pasukan itu merupakan anggota dari 230th Batalyon Keuangan yang ditugaskan untuk mencuri aset Irak.
Emas batangan tersebut kemudian dikirim ke Kuwait untuk diperiksa kemurnian dan nilai emasnya. Setelah itu, emas batangan ini dikirim ke Bank Sentral Irak. namun tidak ada bukti kuat atas pernyataan tersebut.[]