ACEH, WB – Batu Giok seberat 20 ton yang ditemukan di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Aceh terpaksa dibelah-belah untuk mempermudah pengangkutan ke Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distanben) Nagan Raya.
Menurut Kepala Dinas Distanben Nagan Raya, Samsul Kamal, pembelahan ini dilakukan untuk mempermudah mobilisasi pengangkutan guna diamankan sementara.
Giok tersebut saat ini sedang dipotong dengan menggunakan 8 mesin dengan melibatkan puluhan warga desa setempat. Diperkirakan selesai pemotongan ini selama 15 hari ke depan.
Samsul Kamal menegaskan, batu Giok tersebut diamankan oleh pihaknya sampai keluar keputusan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda). “Bagaimana cara pembagiannya, sampai saat ini saya belum mengetahuinya, kami harus menunggu keputusan rapat Forkompimda, saat ini sudah 5 ton yang sudah dibelah” kata Samsul Kamal.
Batu Giok tersebut pertama kali ditemukan oleh Usman (45) bersama dengan warga Desa Pante Ara Kecamatan Beutong, Nagan Raya di hutan lindung pada tanggal 9 Februari 2015. Namun, saat itu Usman mengurungkan niatnya mengambil batu tersebut, karena berada dalam hutan lindung. []