Kalimantan, WB – Koordinator Tim DVI Mabes Polri, Kombes Pol dr Hariyanto mengatakan, dari hasil proses evakuasi jenazah korban pesawat AirAsia QZ 8501, pada hari ke – 11 ini, jenazah yang telah ditemukan sudah sulit untuk dikenali. Kondisi jenazah sudah sudah memprihatinkan.
“Kondisinya sudah sangat sulit dikenali karena mengalami pembusukan,” ujar Hariyanto di Pangkalan Bun, Rabu (7/1/2015).
Apa yang diucapkan oleh Hariyanto mengacu pada hasil temuan dua jenazah perempuan dewasa yang baru ditemukan sudah sulit untuk dikenali.
“Jenazah sudah dikemas di RSUD Sultan Imanuddin dan diberangkatkan ke Landasan Udara Iskandar untuk diterbangkan menuju Surabaya,” ujarnya.
Hariyanto menambahkan, satu jenazah telah dievakuasi ke rumah sakit pada Selasa (6/1/2015) sore dan disimpan di lemari pendingin (cold storage) jenazah. dan yang satu jenazah lainnya baru tiba Rabu pukul 02.00 dini hari karena harus dievakuasi melalui kapal dan diturunkan di Pelabuhan Panglima Utar karena evakuasi menggunakan helikopter tidak bisa dilalukan akibat cuaca buruk.
Lantaran jenazah yang ditemukan sudah memperihatinkan, Tim DVI di RSUD Sultan Imanuddin hanya mendata jenis kelamin dan properti yang masih melekat di tubuh jenazah. Petugas lebih hati-hati dalam mengemas jenazah agar tidak rusak selama diterbangkan ke Surabaya.
“Organ sudah banyak rusak, jadi kita tinggal bersandar pada tes DNA,” kata Hariyanto.
Sampai saat ini sudah 40 korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang berhasil dievakuasi. Semua jenazah diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga. []