JAKARTA, WB – Puluhan ibu-ibu pagi ini mendatangi kantor Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta. Mereka mengakui warga Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.
Beberapa saat lalu, 114 bangunan liar yang di Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, dibongkar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pembongkaran dilakukan dalam upaya refungsi dan normalisasi Kali Ciliwung untuk mengatasi banjir di Jakarta. Selain itu, nantinya di sisi Kali Ciliwung juga akan dibangun jalan inspeksi sehingga bisa digunakan warga sebagai jalur alternatif.
Dengan membawa tiga orang anak kecil. Para warga itu meminta agar ditempatkan di rumah susun (Rusun) Muara Baru. Yang sebelumnya, Pemprov DKI menetapkan warga yang baru digusur tersebut ke Rusun Marunda. Menurut pengakuan warga rusun Marunda terlalu jauh dari tempat kerja dan sekolah.
“Rusun itu terlalu jauh dengan tempat kerja,” ujarnya saat berhadapan dengan Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/6/2015)
Kedatangan para warga itu membuat Ahok geram. Dikatakan Ahok, mereka dengan sengaja memanfaatkan anak kecil untuk datangi Balai Kota. Selama menjabat dirinya mengakui taktik Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK).
Tempat yang didiami oleh warga Pinangsia yang terkena normalisasi kata Ahok merupakan tanah negara atau tanah liar. “Sini deh ibu saya ajak dudukin balaikota kita ambil lahan balaikota setengah, bisa kan? Bisa aja dudukin sekarang, tapi itu langgar aturan, itu logikanya,” kata Ahok dengan nada tegas.
Selang beberapa menit kemudian para wanita tersebut diminta Ahok untuk mengajukan surat. []