WARTABUANA – Sebuah tim penelitian, termasuk fisikawan kuantum kenamaan dari China, Pan Jianwei, pada Jumat (4/12) mengumumkan terobosan komputasi yang signifikan, yang menorehkan keunggulan di bidang komputasi kuantum.
Tim tersebut membuat prototipe komputer kuantum, yang dinamai “Jiuzhang”, yang mampu mendeteksi sampai dengan 76 foton. Penelitian tersebut telah diterbitkan di majalah daring Science.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa China telah mencapai tonggak penting pertamanya di jalur menuju komputasi kuantum skala penuh, sebuah keunggulan komputasional kuantum atau juga dikenal sebagai “supremasi kuantum”, yang mengindikasikan percepatan komputasional kuantum yang luar biasa.
Tidak ada komputer tradisional dapat menuntaskan tugas yang sama dalam kurun waktu yang masuk akal, dan percepatan ini tidak mungkin diatasi dengan algoritme klasik atau penyempurnaan perangkat keras, menurut tim tersebut.
Dalam penelitian ini, penarikan sampel boson Gaussian (Gaussian boson sampling/GBS), sebuah algoritme simulasi klasik, digunakan untuk menyediakan cara yang sangat efisien dalam memperagakan percepatan komputasional kuantum guna menyelesaikan beberapa tugas yang dirumuskan dengan baik.
Jumlah foton rata-rata yang terdeteksi oleh prototipe ini adalah 43, sedangkan klik foton yang teramati mencapai 76 output.
Sistem komputer kuantum Jiuzhang dapat menerapkan GBS skala besar 100 triliun kali lebih cepat daripada superkomputer tercepat yang ada saat ini.
Tim tersebut juga menyampaikan bahwa prototipe baru ini memproses 10 miliar kali lebih cepat daripada komputer kuantum 53 qubit yang dikembangkan Google.
“Keunggulan komputasional kuantum seperti sebuah ambang batas,” tutur Lu Chaoyang, profesor di Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China. “Ini berarti bahwa, ketika kapasitas sebuah prototipe komputer kuantum baru melampaui kapasitas komputer tradisional terkuat dalam menangani sebuah tugas tertentu, ini membuktikan bahwa prototipe tersebut kemungkinan menjadi terobosan di sejumlah bidang lainnya.”
Terobosan ini merupakan buah dari upaya tim Pan selama 20 tahun, yang berhasil mengatasi beberapa batu sandungan besar, termasuk sumber foton berkualitas tinggi.
“Misalnya, mudah bagi kita untuk menyesap seteguk air setiap kalinya, tetapi sulit untuk minum hanya satu molekul air setiap kalinya,” kata Pan. “Sumber foton berkualitas tinggi harus mampu ‘melepas’ hanya satu foton setiap kalinya, dan setiap foton harus benar-benar sama. Itu cukup menantang.”
Dibandingkan komputer konvensional, Jiuzhang saat ini “juara di satu bidang saja,” tetapi kapasitas superkomputasi yang dimilikinya memiliki potensi aplikasi di beberapa bidang, seperti teori grafik, pembelajaran mesin, dan kimia kuantum, papar tim.[xinhua]