JAKARTA, WB – Rencana pengusungan pendangdut Rhoma Irama sebagai bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah pupus dengan sendirinya setelah PKB justru menyatakan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mendukung Joko Widodo sebagai presiden.
Untuk itu, Ketua Dewan Pengurus Pusat PKB Marwan Jafar mengatakan, partainya tidak ada maksud untuk menghianati Rhoma yang sudah terlebih dahulu telah diusung oleh PKB sebagai capres.
“Saya tegaskan, kita tidak pernah ada maksud untuk menghianati Rhoma,” katanya, saat dihubungi wartawan, Jumat (16/5/2014).
Menurut keterangan Marwan, jauh sebelum masa kampanye, pernah ada komitmen antara PKB dan Rhoma mengenai pengusungan calon presiden. Komiteman tersebut salah satunya adalah PKB akan siap mengusung Rhoma jika suara PKB dalam Pimilu Legeslatif mencapai 15 persen. Tetapi kenyataanya PKB hanya mencapai 9 persen.
“Itu artinya perjanjian itu secara otomatis sudah gugur. Kewajibannya gugur PKB untuk capreskan Rhoma,” ujarnya.
Dengan demikian, Marwan meminta kepada Rhoma untuk tidak berfikir secara negatif. Baik Rhoma maupun pendukung setianya juga diminta untuk tidak mudah terprofokasi dengan isu yang beredar. Fakta politik ini menurut Marwan, harus dipandang sebagai sesuatu yang objektif.
“Itu harus diketahui para pendukung dan orang di sekeliling Rhoma. Jadi jangan provokasi orang di sekitarnya dan Rhoma terus,” terangnya.
Sedangkan Rhoma sendiri, hari ini Jumat (16/5) telah menyatakan menarik dukungannya untuk memberikan suaranya kepada PKB dalam pemenangan Pemilu Presiden. Rhoma tetap beralasan bahwa ia bersama pendukungnya kecewa karena PKB tidak jadi mengusung diriya sebagai calon presiden, dan dianggap ingkar janji.[]
Comments 5