WARTABUANA – Paska penerapan kebijakan tax amnesty alias pengampunan pajak, ternyata ada perubahan ranking orang terkaya di Indonesia. Namun untuk posisi 10 besar tidak banyak mengalami perubahan.
Hal itu terlihat dari nama Hartono bersaudara, yang masih menjadi orang kaya nomor satu di Indonesia selama sembilan tahun berturut-turut. Menurut Majalah Forbes Asia, total kekayaan pemilik usaha rokok grup Djarum tersebut naik hampir dua kali lipat menjadi US$ 32,3 miliar atau Rp 437,26 triliun (asumsi kurs Rp 13.537 per dolar Amerika Serikat).
Sebagian besar kekayaan Hartono bersaudara disumbang dari kenaikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang hampir 50 persen. Keluarga Hartono tak hanya mengandalkan satu lini usaha bisnis. Sejak beberapa dekade lalu, Hartono bersaudara melakukan diversifikasi bisnis.
Selain memiliki perusahaan rokok, Hartono bersaudara juga memiliki saham BCA. Mengutip laman Forbes, Jumat (1/12/2017), Hartono bersaudara meningkatkan kepemilikan saham BCA dari 47 persen menjadi 55 persen. Ke depan, mereka juga bertaruh pada perusahaan gaming Razer dari Singapura yang mencatatkan sahamnya di bursa Hong Kong.
Pada posisi kedua, orang kaya di Indonesia ditempati oleh Eka Tjipta Widjaja. Total kekayaannya mencapai US$ 9,1 miliar atau sekitar Rp 123,19 triliun. Kemudian posisi ketiga ditempati oleh pengusaha Susilo Wonowidjojo yang memiliki usaha di industri tembakau mencatatkan kekayaan US$ 8,8 miliar atau sekitar Rp 119,11 triliun.
Posisi keempat ditempati oleh Anthoni Salim dengan total kekayaan US$ 6,9 miliar atau sekitar Rp 93,39 triliun. Sedangkan posisi kelima ditempati oleh Sri Prakash Lohia dengan nilai kekayaan US$ 6,4 miliar atau sekitar Rp 86,62 triliun.
Masih mengutip laman Forbes, satu dari 10 orang terkaya di Indonesia mencatatkan kenaikan 10 persen dalam satu tahun terakhir. Kenaikan itu sebagian didorong harga saham lebih tinggi. Pasar saham Indoensia naik 17 persen dibandingkan dengan periode yang sama.
Faktor lain yang mendorong nilai kekayaan yaitu meningkatnya keterbukaan usai program amnesti pajak atau tax amnesty pada 2016. Amnesti pajak mendorong orang kaya di Indonesia ungkap aset tersembunyinya dengan denda kecil. Hal itu juga mendorong Presiden Komisaris grup Mayora Jogi Hendra Atmadja naik posisinya 25 peringkat ke posisi 10. Kekayaannya dulu sekitar US$ 850 juta, kini mencapai US$ 2,7 miliar.
“Pada tahun ini total kekayaan 50 orang kaya di Indonesia melewati US$ 100 miliar untuk pertama kali. Kenaikan kekayaan 50 orang kaya di Indonesia juga didukung dari komunitas bisnis global,” ujar Justin Doebele, Chief Editorial Advisors of Forbes Indonesia, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Total kekayaan 50 orang terkaya di Indonesia mencapai US$ 126 miliar dari periode tahun lalu US$ 99 miliar. Forbes menyebutkan, dalam jajaran 50 orang terkaya di Indonesia, ada dua wajah baru yaitu Arini Subianto dan Hartono Kweefanus. Arini Subianto mencatatkan posisi 37 dalam jajaran 50 orang kaya di Indonesia.
Nilai kekayaannya mencapai US$ 820 juta. Sementara itu, Hartono Kweefanus berada di posisi 46 dengan nilai kekayaan US$ 540 juta. Kemudian pendiri grup Sritex Iwan Lukminto kembali masuk jajaran 50 orang kaya di Indonesia. Total kekayaannya mencapai US$ 490 juta. The Ning King berada di posisi 50 dengan nilai kekayaan US$ 450 juta. []