WARTABUANA – Terus mencari dukungan, Israel menghubungi “sepuluh negara” mengenai kemungkinan pemindahan kedutaan mereka ke Jerusalem setelah Amerika Serikat menyatakan kota tersebut sebagai ibukota Israel.
“Kami menghubungi setidaknya sepuluh negara, beberapa di antaranya di Eropa untuk membahas rencana tersebut,” ungkap wakil menteri luar negeri Tzipi Hotovely, seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa, (26/12/17).
Tzipi Hotovely berbicara sehari setelah Guatemala mengatakan akan memindahkan kedutaan besarnya ke kota tersebut. Hotovely mengatakan pernyataan Presiden AS Donald Trump akan “memicu gelombang” gerakan semacam itu dari negara-negara lain.
Hotodely tidak menyebutkan nama negara yang dimaksud, namun menurut sumber diplomatik Israel mengatakan : “Honduras, Filipina, Rumania dan Sudan Selatan termasuk di antara negara-negara yang mempertimbangkan langkah tersebut.”
Mayoritas negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan pengakuan sepihak AS atas Jerusalem sebagai ibukota Israel adalah ilegal, tidak berlaku, bertentangan dengan hukum internasional dan “batal demi hukum”.
Pada sesi pemungutan suara yang dilakukan pada sidang darurat Majelis Umum PBB pada hari Kamis, (21/12/17), 128 negara menolak keputusan Presiden AS Donald Trump. Ada 9 negara mendukung AS, dan 35 negara lainnya memilih untuk abstain.
Adapun ke-9 negara itu adalah :Amerika Serikat, Guatemala, Honduras, Micronesia, Marshall Islands, Nauru, Palau, Togo dan Israel.
Sementara itu 35 negara yang memilih abstain adalah : Kanada, Argentina, Australia, Kamerun, Antigua-barbuda, Bahamas, Benin, Bhutan, Bosnia-Herzegovina, Colombia, Kroasia, Ceko, Dominika, Guinea, Fiji, Haiti, Hungaria, Jamaica, Kiribati, Latvia, Lesotho, Malawi, Mexico, Panama, Paraguay, Filipina, Polandia, Rumania, Rwanda, Solomon Islands, Sudan Selatan, Trinidad-Tobago, Tuvalu, Uganda, Vanuatu.
Tidak ada negara yang saat ini yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel memiliki kedutaan besarnya di Jerusalem melainkan di Tel Aviv, namun langkah Trump yang berencana memindahkan kedubes ke Jerusalem akan diikuti negara pendukungnya. Pengumuman Trump ini memicu kemarahan dan aksi protes di wilayah Palestina dan di seluruh dunia Muslim. []