JAKARTA, WB – Hasil rilis dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) mencatat stroke menempati posisi pertama dibandingkan penyakit jantung.
Dijelaskan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, data ini dikumpulkan dari sampel yang mewakili Indonesia, meliputi 41.590 kematian sepanjang 2014.
“Pada semua kematian itu dilakukan autopsi verbal, sesuai pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara real time oleh dokter dan petugas terlatih,” jelas dia beberapa waktu lalu.
Sementara penyakit mematikan lainnya kata Tjandra adalah komplikasi diabetes militus (6,7 persen), tuberkulosis (5,7 persen) dan komplikasi tekanan darah tinggi (5,3 persen).
Selain itu, penyakit paru kronik (4,9 persen), penyakit hati (2,7 persen), kecelakaan lalu lintas (2,6 persen), pneumonia (2,1 persen), dan gabungan diare serta gastroentritis karena infeksi (1,9 persen).
“Pada 1990-an, stroke berada pada posisi keempat sebagai pembunuh terbanyak di Tanah Air. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan bahwa stroke lebih banyak terjadi pada masyarakat dengan pendidikan rendah, tinggal di perkotaan, dan tidak bekerja,” tutup dia. []