JAKARTA, WB – Koordinator Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menlai bahwa Mutasi Polri berdasarkan TR tanggal 11 Maret 2017, adalah mutasi biasa dan tidak ada yang istimewa.
Neta melihat adanya mutasi dilakuan lantaran 3 hal, yakni Pertama adanya sejumlah perwira yang pensiun. Kedua adanya sejumlah perwira yang mengikuti pendidikan Sespimti. Dan Ketiga adanya perwira polri yang dipindahtugaskan ke luar institusi polri untuk memperkuat lembaga
institusi yang membutuhkan peran kepolisian.
“Namun dari mutasi ini terlihat ada semangat konsolidasi yang kuat untuk menata jajaran tengah polri pasca pilkada serentak, yakni dimutasinya sejumlah kapolres,” papar Neta lewat pesan singkatnya, Senin (13/3/2017).
Neta menambahkan, mutasi dilakukan sebagai upaya polri untuk meningkatkan pemberantasan narkoba. Sebab itu dalam mutasi kali ini banyak perwira polri yang digeser ke BNN untuk memperkuat lembaga pemberantasan narkoba.
“Sayangnya dari mutasi ke mutasi di tubuh Polri adalah masih terbiarkannya sejumlah perwira kepolisian yang bertugas di institusi diluar polri. Bahkan ada beberapa perwira yang sudah bertugas 5 tahun di
institusi luar polri tapi mereka tetap dibiarkan terpuruk,” ujarnya.[]