JAKARTA, WB – Menyikapi hari jadi Polri yang ke-68, Ketua presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane berharap adanya perubahan drastis yang akan terjadi di institusi pimpinan Kapolri Sutarman itu. Apalagi nantinya di negara ini akan muncul presiden baru pasca Pilpres 2014.
“Namun di usia ke 68, Polri belum mampu mewujudkan dogma Tribratanya secara utuh. Ke 400.000 anggota Polri belum mampu mewujudkan karakter Polri yang diinginkan Tribrata. Polri masih larut dalam aneka warna karakter yang dimunculkan 400.000 anggotanya,” ujar Neta, Selasa (1/6/2014)
Jadi tak heran ujar Neta dalam usianya yang sudah cukup tua (68 tahun), Polri masih kehilangan jati diri, kehilangan karakter, tidak mampu bersikap arif, kurang bijaksana, belum dewasa dan jauh dari sikap yang senantiasa mengayomi. Bahkan gaya hidup hedonis makin menggerogoti sikap dan prilaku sebagian besar anggota Polri dimana materi kerap dijadikan tolok ukur.
“Jika tidak segera berbenah diri dikhawatirkan Polri akan berbenturan dengan pemerintahan baru, yang nyata-nyata akan menggulirkan perubahan bagi bangsa ini,” ujar Neta.
Lebih jauh Neta menjelaskan, selama 15 tahun reformasi Polri, jajaran Polri gagal melakukan perubahan kultural, sehingga mentalitas jajaran Polri sering dikeluhkan publik. Akibatnya, Polri selalu gagal memberi kepastian hukum bagi publik.
“Salah satu cara pemerintahan baru mendorong perubahan di Polri adalah mencari figur-figur yang berkomitmen dan berintegritas untuk ditempatkan di posisi elit kepolisian dan merekalah yang kemudian menjadi pionir untuk perubahan mental di Polri,” pungkas Neta. []