AUSTRALIA, WARTABUANA – Walaupun lahir di Inggris, Summer Knight (25) memilih untuk tinggal dan bekerja di Australia. Alasannya, menurut Summer penghasilan pekerja seks di negeri Kanguru ini jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain.
Dengan rambut pirang, wajah cantik, dan tubuh seksi, Summer percaya diri menetapkan tarif sebesar Rp 7,5 juta per jam bagi para kliennya. Tentu saja Summer hanya menargetkan para pria-pria kaya untuk membayar jasa seks nya tersebut.
“Jika saya bekerja keras, dalam waktu satu minggu saja saya bisa menghasilkan Rp 120 juta. Selain itu saya tidak perlu membayar pajak ke agensi untuk pekerjaan ini,” ujar Summer kepada MailOnline.
Menurut Summer, bekerja sebagai PSK di Australia tiga kali jauh lebih menguntungkan dibanding di Inggris atau negara lain. Dengan keuntungan besar pekerjaannya ini, Summer mampu membiayai hobinya keliling dunia di saat off. Baru-baru ini, Summer menyewa resort mahal di kepulauan Bali, Indonesia.
Awalnya, Summer sama sekali tidak bermaksud bekerja menjadi seorang PSK kelas tinggi. Ia datang ke Australia dengan uang minim dan Visa liburan. Sempat bekerja sebagai pelayan restoran, Summer sangat terinspirasi ketika mendengar soal dunia perdagangan seks di Australia.
Menetap di Sydney, Summer bebas untuk menjual diri di tempat-tempat pijat, bar, atau sebagainya. Namun hebatnya Summer mampu mempromosikan jasa seks nya ini hanya melalui forum internet dan menunggu klien di rumah pribadinya.
“Pria di sini bersedia membayar mahal jika Anda total dalam mempromosikan seperti apa diri Anda. Terkadang saya hanya menemani makan pebisnis yang merasa bosan, atau bahkan lebih dari itu,” ujarnya.
Sejauh ini Summer sangat menikmati pekerjaannya sebagai PSK, karena gaya hidup ini membuatnya bebas pergi kemanapun. Selain itu, ia hanya perlu bekerja selama enam bulan dan setelah itu menghabiskannya untuk berlibur.
Walaupun baru meraih sukses di Sydney, Summer sudah mencoba profesi PSK ini sejak masih di Liverpool, Inggris, tiga tahun lalu. Namun pendapatannya per jam hanya Rp 2,5 juta, berbeda sangat jauh dari penghasilannya di Australia.
Bekerja sebagai PSK pun membuat Summer terkadang ‘jatuh cinta’ dengan pria-pria yang dikencaninya. Namun kini ia sadar bahwa profesinya ini sulit membuatnya menemukan sosok pria idaman yang tepat.
“Beberapa tahun lalu saya jatuh cinta dengan seorang ahli farmasi muda dan tampan. Kami kencan berkali-kali dan saya mulai jatuh cinta. Namun ketika saya tidak available karena sakit, ternyata ia dengan mudahnya mencari wanita lain untuk menggantikan saya. Sejak saat itu, saya tidak ingin lagi terlibat lebih jauh dengan klien,” ujar Summer.[]