JAKARTA, WB – Sedikitnya serapan air dan ruang terbuka hijau (RTH) membuat Pemprov DKI Jakarta bertindak tegas untuk tidak memberi izin lagi kepada pengusaha untuk membangun mal dan apartemen.
“Jakarta ini kota dengan jumlah mal terbanyak sedunia. Belum lagi perumahan, apartemen, dan sebagainya. Kita semua harus memikirkan Jakarta 15-20 tahun ke depannya seperti apa. Saya tidak mau menyaksikan anak cucu kita menjerit karena Jakarta tenggelam,” kata Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Belum lagi soal permukaan tanah di Jakarta yang semakin menurun. Hal ini juga menyebabkan penyedotan air bawah tanah banyak yang dibangun secara ilegal.
Untuk itu, mantan Wali Kota Blitar itu pun mengimbau warga untuk menjaga kelestarian lingkungan. Sebab, tak sedikit pula hutan yang sengaja digunduli untuk pembangunan villa di Bogor. Apalagi rata-rata air banjir di Jakarta merupakan air kiriman dari Bogor.
“Kalau pola pembangunan DKI seperti beberapa tahun lalu ketika empang, ruang hijau, resapan ditutup dan sampah dibuang kemana-mana, ya 20 tahun lagi Jakarta akan tenggelam,” ungkapnya. []