JAKARTA, WB – PT Pertamina menyiapkan kebutuhan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) menjelang “ritual” mudik Lebaran tahun 2014 dengan berbagai cara termasuk impor. Pertamina memprediksikan, permintaan BBM)pada Ramadhan-Idul Fitri tahun ini akan naik sekitar 10%.
“Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM tersebut, Pertamina akan mengimpor BBM. Dengan begitu, masyarakat tak perlu risau karena pasokan BBM menjelang Idul Fitri 2014 aman terkendali,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir kepada pers di Jakarta, Minggu (29/6/2014).
Data Kementerian ESDM menyebutkan, konsumsi BBM nasional mencapai kisaran 1,5 juta barel per hari. Sementara, produksi minyak di dalam negeri hanya sekitar 80.000 barel per hari. Jadi, dalam kondisi nurmal Indonesia harus impor BBM untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Sementara, pengalaman selama ini selama arus mudik Lebaran ada pemrintaan konsumsi BBM sekitar 10% dari kondisi normal.
Dikatakan, volume impor BBM akan disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri. Seperti tahun-tahun sebelumnya, impor BBM akan melonjak dibandingkan sebelum puasa-lebaran agar kebutuhan BBM sampai di atas 18 hari dapat tercapai.
“Biasanya memang lebih tinggi dari bulan-bulanbiasa. Impor tetap, tapi kan menyesuaikan saja. Tetap mengandalkan produksi dalam negeri dulu, kalau kurang baru impor,” kata dia.
Menurut Ali, lonjakan impor BBM pada periode ini akan mempengaruhi situasi perekonomian negara secara keseluruhan. Impor yang tinggi memberikan tekanan terhadap neraca perdagangan, transaksi berjalan, dan nilai tukar rupiah.
Ali menyebutkan bahwa impor BBM belum bisa terelakkan. Agar perekonomian terus berjalan, BBM harus selalu tersedia meskipun harus diimpor. “BBM adalah kebutuhan ekonomi, untuk konsumsi. BBM dibutuhkan agar roda perekonomian berputar,” katanya.
Ali menambahkan, secara perlahan masyarakat kelas menengah ke atas telah berpindah menggunakan BBM non subsidi. Hal ini didorong oleh kendaraan yang diproduksi tak layak lagi menggunakan premium ataupun solar.
Oleh karena itu, Pertamina juga akan memastikan ketersediaan BBM non subsidi selain premium dan solar. “Harga Pertamina sangat kompetitif untuk Pertamax,” tegas Ali. [ib]