JAKARTA, WB – Kapolri, Jenderal Tito Karnavian mengatakan saat ini kedua jenazah yang diduga pelaku teroris yakni Santoso dan Basri akan dilakukan diidentifikasi.
“Jenazah sudah sampai dari TKP di pegunungan Tambarana, menggunakan helikopter ke Bandara Mutiara di Palu,” papar Tito di area Istana Kepresidenan, Selasa(19/7/2016).
Hingga kini, dari hasil wajah dan ciri-ciri lainnya, Polri meyakini salah satu dari dua orang pria yang ditembak mati adalah pimpinan kelompok bersenjata Mujahidin Indonesia Timur, bernama Santoso.
Sedangkan, satu jenazah lainnya diyakini merupakan Basri yang merupakan orang kepercayaan Santoso berdasarkan tato yang menjadi ciri khusus di tubuhnya.
“Satu lagi, tato di belakangnya mirip, kami duga Basri. Sekarang, 90% dia adalah Santoso, satunya lagi 70% adalah Basri,” ucap Tito.
Adapun, sebelum menjalani proses identifikasi, kedua jenazah akan dibersihkan terlebih dahulu. Setelah dibersihkan, masing-masing jenazah akan dikroscek identitasnya kepada pihak keluarga yang sudah menunggu di RS Bhayangkara, Palu, Sulteng.
“Kita panggil saudara dan keluarganya, ada kepala lingkungannya. Ada tersangka yang saat ini sedang ditahan di Polda Sulteng. Mereka akan diperlihatkan juga,” kata Tito.
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala, Kombes Pol Leo Bona Lubis mengatakan, kedua jenazah dari hasil penyergapan di Tambarana Poso, Senin sore yakni Santoso dan Mukhtar.
“Saya selaku kepala operasi menyatakan bahwa hasil kontak tembak kemarin sekitar jam 17.00 sampai 18.30 salah satunya adalah DPO yang selama ini dicari gembong teroris Santoso dan Mukhtar yang masuk dalam daftar pencarian orang,” kata Leo.
Ia mengatakan untuk kepentingan penyelidikan polisi masih menunggu sampel DNA dari pihak keluarga. Sampel tersebut sudah diambil namun masih dalam perjalanan menuju Palu.[]