JAKARTA, WB – Presiden Joko Widodo meminta kepada semua layanan publik yang ada kaitannya dengan calo harus dan wajib hilang. Karena itu, sistem pada layanan publik bakal menggunakan online tentunya calo itu akan hilang dengan sendirinya.
Begitu disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. “Di imigrasi sebagai pintu masuk dan pintu keluar yang memberikan impresi kepada bangsa kita, diberikan pelayanan yang sebaik-baiknya,” kata Pramono seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Jakarta, Jumat (29/4).
Pramono mengatakan untuk di Terminal 3 Ultimate yang di Bandara Soekarno Hatta akan diberikan space yang lebih luas pelayanan yang lebih baik lebih simple, lebih sederhana dan juga bisa mengatasi ketika pesawat sedang landing sibuk dan rush hour (jam sibuk).
Diberitakan sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta semua layanan publik yang meliputi pelayanan imigrasi seperti KTP, sertifikasi tanah, SIM, STNK, BPKB, Akte Kelahiran serta akte nikah dilakukan secara transparan dan tidak ada lagi yang melebihi dari jam semuanya harus dalam hitungan jam.
“Sehingga semua pelayanan tidak ada lagi yang hari, dan itu berlaku semua sampai dengan di bawah. Secara sederhana, tepat, kemudian juga memiliki kepastian, dan mudah diakses oleh publik,” tutur Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jakarta, Jumat (29/4).
Lebih jauh Pramono menambahkan presiden juga akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan terhadap hal-hal tersebut. “Presiden meminta semuanya diintegrasikan dalam satu pintu, satu loket ataupun juga yang online,” imbuhnya.
Pramono mencontohkan hasil temuan presiden seperti STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan). Masih satu tempat ternyata masih ada tiga loket. Satu loket untuk Samsat, satu loket untuk Pemda, dan satu loket untuk Jasa Raharja.
“Yang seperti ini tidak boleh lagi. Harus walaupun satu tempat ya satu loket. Tidak bisa satu tempat kemudian tiga loket yang berbeda-beda. Ini sebagai contoh saja untuk STNK,” paparnya. []