JAKARTA, WB – Pembangunan jalur kereta api ganda (double track) di lintas utara Jawa antara Jakarta-Surabaya dipastikan selesai bulan Juni 2014. Kehadiran double track dipastikan akan mengurangi beban Jalur Pantura yang selama ini harus terbebani oleh pengangkutan berbagai barang dagangan. Kemacetan lalu intas jalan darat khususnya di jalur Pantura Jawa diproyeksikan juga bisa menurun signifikan.
Kehadiran double track, pengangkutan barang dagangan di sepanjang pulau Jawa sebagian tidak akan melintas lagi di Jalur Pantura. “Untuk angkut yang berat-berat seperti semen, alat konstruksi harus lewat coastal, shipping atau kereta api. Tidak bisa melalui jembatan karena bermasalah beratnya,” ujar Menteri Perhubungan EE Mangindaan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Di sisi lain, Kemenhub khususnya Ditjen Perhubungan Laut bersama pihak terkait seperti PT Pelindo II Jakarta dan PT Pelindo III Surabaya terus membenahi lapangan penumpukan petikemas dan mengelolanya dengan lebih baik. Hal itu perlu guna memperlancar arus barang, sehingga tidak mengganggu logistik nasional yang selama ini dituding terlalu mahal.
Kemenhub juga telah menandatangani kerja sama pengelaan Alur Pelabuhan Barat Surabaya (APBS) kepada PT Pelindo III dengan masa konsesi selama 25 tahun. Kerja sama pengelolaan tersebut juga dimaksudkan agar proses distribusi barang dan jasa dari dan menuju pelabuhan terutama di Tanjung Priok Jakarta serta Tanjung Perak Surabaya bisa berjalan lancar. Selain itu, kedua pelabuhan utama di Jawa itu juga dihubungkan dengan jalur kereta api (KA) yang baik dan besar kapasitasnya.
Menhub menjelaskan, terkait pengangkutan dagangan tradisional seperti angkutan rokok, minuman yang telah menjadi mutual simbiolisme antara supir dan pengusaha masih dalam pertimbangan pihaknya. Pasalnya, salah satu pihak terancam kehilangan usahanya jika pihak otoritas keliru mengambil keputusan.
“Sudah tradisional seperti angkut rokok, minuman, yang sudah menjadi mutual simbiolisme menguntungkan supir, pengusaha kendaraan kehilangan. Saya pertimbangkan itu. Harus tetap pikirkan dampak sosialnya,” tukasnya. [ib]
Comments 12