JAKARTA, WB – Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menyatakan, Polri sudah mengantungi data para aktor penyebar hoaks. Terutama yang terkait dengan isu atas kekerasan terhadap pemuka agama belakangan ini.
Hasil penyelidikan menemukan fakta jika semua berita yang ditampilkan disosial media adalah tidak benar. Tujuan hoaks.
“Justru berita itu untuk menggiring opini bahwa negara ini sedang berada dalam situasi dan kondisi yang seolah-olah bahaya,” kata Ari dalam keterangan tertulisnya, belum lama ini.
Menurut Ari, di titik ini, masyarakat sebenarnya justru terjebak dalam skenario dari sutradara hoaks itu. Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil penyelidikan, penyebaran hoaks itu memang terstruktur dan sistematis.
“Misalnya saja, dari media sosial. Diketahui ada puluhan ribu artikel pembahasan yang membahas dan berkorelasi dengan permasalahan penyerangan ustaz, ulama, dan tokoh agama,” tutur Ari.
Kemudian para aktor itu mengaitkannya dengan isu kebangkitan PKI serta lainnya. Tujuannya jelas, membuat kegaduhan dan kekacauan dengan hoaks, ujarnya menambahkan.
Dari data yang berhasil dikumpulkan Bareskrim Polri, diketahui kabar hoaks itu tersebar di berbagai jejaring media sosial. Mulai dari bentuk artikel di platform Facebook, Google+, Media Massa, juga video di Youtube.
Adapun akun-akun yang membahas hal tersebut, menurut Ari, dimotori oleh beberapa akun yang sudah dikantongi oleh Polri.[]