JAKARTA, WB – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Kolonel Inf Wuryanto, meminta kepada peran media untuk menjadi jembatan informasi kepada masyarakat khususnya terkait pendaftaran masuk TNI AD.
Pasalnya selama ini masyarakat kerap terbohongi berbagai kabar bahwa proses penerimaan anggota TNI terkontaminasi stigma dipungut bayaran dengan nominal yang cukup tinggi.
“Jadi kita meminta bantuan informasi awak media soal penerimaan anggota baru. Jadi saya tegaskan kalau pendaftaran sama sekali gratis atau tidak dipungut bayaran,” ujar Wuryanto saat dijumpai di kantor Dispenad, Selasa (13/1/2015).
Dia menambahkan, Werving (proses penerimaan) sama sekali tidak dipungut bayaran sama sekali. Berbagai maraknya isu seputar bayaran, diakui Wuryanto merupakan ulah oknum (calo) yang sudah mencoreng institusi TNI. Bahkan para calo tersebut sudah bermain aman saat ini dari hasil meminta bayaran dari para calon yang mendaftar.
“Lebih dari 70 persen prajurit TNI yang masuk saat ini berbayar. Dan ini kesalahan yang harus kita emban. Dan kita siap membersihkan permasalahan itu,” ujar Wuryanto.
Terkait proses penerimaan anggota, Wuriyanto menjelaskan, hanya calon yang lolos seleksi lah yang dapat menjadi anggota TNI. Kata dia, proses penyaringan untuk menjadi anggota melalu berbagai tahap seleksi dan itu yang harus dijalankan dan bukan membayar melalui calo.
“Mereka membayar kepada oknum (calo). Jadi kita tegaskan lagi tidak ada kemampuan calo untuk meloloskan. Calo itu hanya orang yang menjaring keuntungan dari para calon. Ini yang membuat citra TNI buruk,” tandas Wuryanto.[]