JAKARTA, WB – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menggelar rapat koordinasi bersama Menteri ESDM selaku Men LHK ad interim. Hadir juga Panglima TNI, Kapolri, KSAD, Deputi Penanganan Darurat BNPB.
Acara yang digelar di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kuhatanan (Men LHK) ini turut hadir Guberbur Sumatera Selatan, pj Gubernur Jambi, pj Gubernur Kalimantan Tengah, Gubernur Riau, Danrem dan Kapolda lima provinsi (Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah) dan Kepala Pelaksana BPBD.
Dalam keterangan pers dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
rakor tersebut untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo dalam penanganan operasi darurat asap di Sumatera dan Kalimantan.
Selain itu, Panglima TNI dan Kapolri akan mendukung personil yang dibutuhkan pemda untuk “mengeroyok” api. Kemudian Posko darurat di provinsi agar lebih di aktifkan. Saat ini sebenarnya BPBD sudah mendirikan Posko, namun perlu ditingkatkan dengan melibatkan semua unsur.
“Menyusun organisasi posko dengan mereplikasi pengalaman penanganan karhutla di Riau tahun 2013 dan 2014 . Danrem diarahkan sebagai IC (Incident Commander). Men LHK akan menetapkan organisasi posko nasional yang berkedudukan di Kantor Kemen LHK pada besok Selasa (8 September 2015) karena Menteri LHK masih di Oslo,” ujarnya menambahkan.
Rakor tersebut juga menyimpulkan bahwa BNPB akan meneruskan dukungan operasi hujan buatan dan pemboman air. BNPB akan memberikan pendampingan teknis pengalaman keberhasilan penanganan karhutla di Riau tahun 2013 dan 2014 kepada Kemen LHK dan Pemda.
“Kemn LHK akan menyusun rencana aksi jangka panjang dan pendek ttg penyelesaian karhutla ini. Kemen LHK dan Kementan tahun ini akan melakukan pengadaan alat pemadaman api (masih proses tender). Penegakan hukum yang lama dan yang berjalan harus segera dituntaskan. Kebutuhan personil TNI dan Polri untuk mengeroyok api sedang dihitung oleh Kemen LHK. Di Kemen LHK tersedia anggaran untuk menyewa 4 unit air tractor dari Australia untuk pemboman air. Saat ini baru 1 unit yang datang di Riau,” kata dia.
“Panglima TNI akan mengerahkan pesawat terbang untuk hujan buatan dan personil TNI sesuai permintaan dari Kemen LHK dan Pemda. Target operasi darurat asap pada bulan September karhutla dapat diatasi di Sumatera dan Kalimantan,” papar dia. []