JAKARTA, WB – Lebih dari enam bulan, usai penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Namun hingga saat ini, hasilnya pun sama nihil. Seperti diketahui, polisi masih belum bisa mengantungi identitas penyerang Novel Baswedan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto sendiri telah mengklaim, polisi telah berupaya maksimal mengungkap kasus penyiraman air keras tersebut.
“Kita tidak berhenti, tim sendiri bahkan melibatkan Polda Metro dan Mabes (Bareskrim) yang jumlahnya 150-an orang untuk kasus ini,” kata Setyo di Mabes Polri, beberapa waktu lalu.
Namun, lanjut Setyo, fakta di lapangan berkata lain. CCTV dan saksi yang diperiksa masih belum bisa memberikan perkembangan signifikan dalam pengungkapan kasus penyerangan Novel.
“Segala macam informasi informasi yang didapat itu kita kumpulkan sedikit demi sedikit. Yang penting kita ingin mengungkap upaya-upaya guna mengungkap tetap dilaksanakan,” kata Setyo Wasisto.
Kasus Novel saat ini berada dalam penanganan Polda Metro Jaya. Hingga kini bukti-bukti yang diperoleh polisi masih belum bisa menunjukkan titik terang. Meskipun, salah satu sketsa wajah terduga pelaku telah dibuat. Sedangkan satu sketsa lainnya masih dalam tahap penyelesaian. Polri bahkan sempat meminta bantuan kepolisian Australia, namun hasilnya tetap sama.
Seperti disampaikan, Peenyidik senior KPK, Novel Baswedan mengalami penyerangan berupa penyiraman air keras berjenis Asam Sulfat atau H2SO4 pada Selasa (11/4). Sampai saat ini, pria yang menangani kasus megakorupsi KTP-El itu masih menjalani perawatan intensif di Singapura untuk menyembuhkan penglihatannya imbas penyerangan itu.[]