WARTABUANA – Penduduk di Pulau Fraser, Australia, diminta untuk segera melakukan evakuasi setelah kebakaran hutan yang tak terkendali mengancam kehidupan di wilayah yang dikenal sebagai Happy Valley.
Peringatan tetap diberlakukan hingga Senin (7/12) bagi penduduk di Happy Valley untuk “meninggalkan area itu secepatnya,” sementara petugas pemadam kebakaran berjuang menghentikan rembetan api dengan menggunakan pesawat pengebom air dari udara dan sejumlah tindakan pengendalian di darat.
“Kondisi saat ini sangat berbahaya dan petugas pemadam kebakaran dalam waktu dekat mungkin tidak akan lagi sanggup mencegah kobaran api yang terus membesar. Kebakaran ini dapat mengancam semua nyawa yang berada langsung di jalurnya,” menurut pernyataan Layanan Kebakaran dan Keadaan Darurat Queensland (Queensland Fire and Emergency Services/QFES).
“Meninggalkan area itu secepatnya adalah pilihan teraman saat ini, mengingat kondisi akan menjadi terlalu berbahaya untuk mengemudi.”
Api telah melalap lebih dari separuh wilayah Pulau Fraser yang terdaftar sebagai Warisan Dunia di lepas pantai timur Negara Bagian Queensland.
Kebakaran ini merupakan salah satu kebakaran terbesar yang pernah terjadi di Australia sejak periode kebakaran “musim panas hitam” lalu yang menghanguskan ribuan rumah dan merenggut lebih dari 30 nyawa.
Sebagai pulau pasir terbesar di dunia, sulitnya akses menuju Pulau Fraser menjadi tantangan tersendiri bagi petugas pemadam kebakaran, yang juga menghadapi kondisi sulit lainnya seperti suhu tinggi dan embusan angin kencang.
Pada Senin, otoritas negara bagian tetangga New South Wales mengirim sebuah pesawat tanker besar bernama The Marie Bashir untuk membantu menjinakkan kobaran api tersebut. [xinhua]