JAKARTA, WB – Kasus patahnya pada sambungan bus Transjakarta ketika melintas di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur pada Kamis (7/8/2014) patut dilakukan evaluasi.
Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun pengamat perkotaan, Nirwono Joga berpendapat kalau Pemprov DKI Jakarta perlu mengaudit dan mengevaluasi kinerja staf yang bertanggung jawab atas pemeriksaan dan perawatan bus Transjakarta.
Pasalnya, bukan kali ini saja, bus kebanggaan warga Jakarta itu mengalami banyak masalah, mulai dari masalah mogok, berasap dan terbakar, hingga yang terbaru ini adalah putus pada sambungan bus gandeng.
“Harus ada audit dan evaluasi kinerja tim pemeliharaan di pool bus Transjakarta. Bus yang dilaporkan tidak layak jalan seharusnya tidak boleh dioperasionalkan,” kata Nirwono kepada wartawan.
Selain pemeriksaan terhadap staf depo pool Transjakarta, Nirwono juga menyarankan perlu adanya pemantauan terhadap seluruh kondisi bus Transjakarta, meski baru kemarin bus-bus itu sudah lulus tes Kir.
“Segera lakukan pemeriksaan kepada seluruh bus gandeng. Ini kan artinya pemeliharaan dan pemeriksaan bus ada yang tidak beres,” tuturnya.
Usai melakukan audit dan evaluasi kinerja, Nirwono mengatakan, hasilnya perlu disosialisasikan kepada masyarakat sehingga tidak ada salah paham terhadap kondisi bus Transjakarta saat ini.
“Masyarakat perlu diberitahu. Apa selama ini banyak bus Transjakarta sering mogok sampai patah karena buatan Cina dan kualitas jelek. Kalau iya, jangan diambil lagi dari Cina,” jelas Nirwono. []