JAKARTA, WB – Jika Anda mengalami kejang-kejang secara mendadak waspadalah, hal itu mungkin Anda terkena epilepsi.
Dr Irawati Hawari, Sp.S dari Rumah Sakit (RS) Bunda mengatakan, epilepsi dapat menjangkit siapa saja dengan tanpa ada batas usia. Bahkan hal tersebut dialami beberapa anak yang gejalanya mengalami demam biasanya juga disertai dengan kejang.
“Anak yang sering kejang lebih berisiko mengidap epilepsi, tapi tak semuanya seperti itu. Tergantung kemampuan fungsional otak anak,” Irawati pada temu media bertajuk `Kejang, Apakah Selalu Epilepsi ?` di Rumah Sakit Bunda Jakarta, belum lama ini.
Kejang saat demam, lanjut Ira dapat memicu epilepsi biasanya terjadi sekitar 3-5 menit. Hal ini bisa memicu kerusakan otak yang mempengaruhi fungsional seseorang.
“Jangan biarkan kejang berlangsung lama apalagi sampai 3-5 menit, karena bisa berpengaruh ke otak. Segera beri anak obat penurun demam,” tuturnya.
Ira mengimbau jika anak terus menerus mengalami kejang saat demam ketika memasuki usia sekolah, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan ke dokter ahli saraf.
Seperti diketahui epilepsi terjadi, karena adanya lonjakan listrik yang tidak normal di otak. Pada penderitanya, gejala ditandai dengan kejang, perubahan tingkah laku, hingga kehilangan kesadaran. Meski tak bisa disembuhkan, gejala epilepsi bisa dikontrol dengan pemberian obat anti epilepsi (OAE).
Sementara itu Dr. Wawan Mulyawan, Konsultan Bedah Syaraf, menjelaskan untuk penanganan pasien epilepsi haruslah dengan penanganan pasien secara terpadu.
“Kalau didalam pemberian obat tidak memberikan penyembuhan, maka bisa dilakukan pembedahan. Dan pembedahan hanya bisa dilakukan dalam otak jika area fokus kejang sudah teridentifikasi dengan jelas,” tuturnya.[]