WARTABUANA – Hormon Replacement Therapy (HRT) selama ini menjadi polemik antara aman dan tidak amannya prosedur tersebut.Terapi ini biasanya diberikan kepada para wanita di atas usia 55 tahun yang telah memasuki masa menopause dan merasakan ketidaknyamanan akibat tidak lagi produktifnya hormon kewanitaan.
Kini, muncul kepastian bahwa HRT tidak dianjurkan untuk dilakukan. Institut Nasional Jantung, Paru-paru, dan Darah di AS mengumumkan bahwa perempuan sehat yang menjalani HRT dengan kombinasi estrogen dan profestin setelah menopause memiliki resiko terhadap penyakit serius. Dengan menjalani HRT, perempuan sehat justru beresiko terhadap penyakit jantung (29%), kanker payudara (26%), dan stroke (41%).
Akan tetapi, studi ini juga membuktikan HRT memang benar-benar dapat menurunkan resiko terkena pengeroposan tulang dan kanker usus yang rentan diderita wanita menopause.
Jika anda sendiri ragu untuk menjalani terapi hormon ini, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat menopause adalah konsumsi kedelai. Jenis makanan seperti kedelai, brokoli, wortel, ketimun, apel, kol, dan ubi merah mengandung boron dan fitoestrogen yang dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh.[]