JAKARTA, WB – Mardiatos Tanjung memberikan penjelasan soal masalah yang menerpanya belakangan ini. Dimana kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut “ketangkap basah” oleh warga dan juga istrinya sedang berduaan bersama wanita lain di rumahnya yang dijadikan tempat usaha warnet.
Berikut pengakuan alumni Universitas Al-Azhar Kairo tersebut ditulis lewat akun facebooknya.
Bantahan Terhadap berita Tribun Medan hari Selasa 12 April 2016 tentang masalah saya pada halaman 14 dan Metro 24 pada halaman pertama:
Hari kamis 7 April 2016 sekitar jam 21.00 isteri saya keluar dari rumah tanpa seizin saya dan di saat saya masih di luar rumah. Semenjak itu ia menyembunyikan diri dgn membawa anak dan seluruh pakaiannya. Tidak mau ditemui dan sulit untuk dihubungi. Dan saya mendaptkan informasi dari pihak keluarga isteri saya bahwa proses perceraian sudah mereka ajukan ke pengadilan agama pada siang hari sebelumnya.
Rumah saya adalah ruko berlantai dua. Lantai pertama untuk usaha warnet dan lantai kedua sebagai tempat tinggal saya. Hari senin, jam 13.00 seorang teman wanita saya datang bertamu ke rumah saya. Saat melihat rumah saya berantakan, kotor, tidak ada masakan, pakain kotor menumpuk, ia pun berinisiatif untuk membersihkan rumah, memasak, dan mencuci pakaian. Di saat itulah tiba-tiba keluarga isteri saya beramai-ramai datang dengan membawa wartawan datang ke rumah saya tanpa seizin saya dan tanpa mengenalkan diri. Mereka berjumlah sekitar 15 orang. Saat itu saya baru selesai mencuci piring di dapur. Mereka berkata kasar, menfitnah, dan memeriksa semua ruangan, berniat mengambil laptop dan komputer.
Sikap mereka yang tidak sopan membuat saya geram dan memukulkan pisau yg baru saya cuci. Saya pukulkan ke kran pencucian piring. Sedangkan teman saya sedang mencuci pakaian yang menumpuk di kamar mandi. Ia mencuci dengan pakaian lengkap. Ibu kepling menjadi saksi atas hal ini. Setelah puas melakukan penggeledahan, mereka juga tidak mau juga keluar. Akhirnya ibu kepling menelpon kepolisian utk meminta perlindungan untuk kami. Sesampai di polsek Binja Barat, tidak juga dibuat laporan karena tidak ada tindak asusila apapun yang terjadi.
Dari keterangan ini kami menyatakan bahwa tidak benar kami berbuat mesum. Tidak benar kami telanjang di kamar. Tidak benar kami berada di dalam kamar. Teman wanita saya sedang mencuci pakaian di kamar mandi, bukan sembunyi. Tidak benar saya mengancam atau menodongkan pisau, tapi untuk hanya memukulkannya ke tempat pencucian piring untuk melindungi diri. Pengobatan ruqyah sudah berlangsung sejak 2011 dan bukan sebagai kedok. Tidak benar saya selingkuh, apalagi dikatakan sejak 2012. Kami mulai tidak harmonis sejak bukan november 2015, bukan dari tahun 2012. Tidak benar saya dipecat dari kepengurusan PKS.
Tertanda:
Mardiatos Tanjung