JAKARTA, WB – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Bidang pendidikan, Retno Listyarti, memastikan akan merehabilitasi korban kekerasan seksual. Dalam hal ini KPAI akan berkoordinasi dengan walikota Depok.
“Setelah pengawas ke Polresta Depok terkait dugaan kekecewaan seksual yang dilakukan oknum guru di salah satu SDN di Depok, maka selanjutnya KPAI berkoordinasi dengan Walikota Depok dan jajaran OPD terkait, seperti Dinas Pendidikan, Dinas PPPA, Dinas Sosial, P2TP2A, pihak sekolah dan perwakilan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,” Jelas Listyarti lewat keterangan tertulisnya, Selasa (3/7/2018).
Retno menjelaskan, ada substansi koordinasi terkait program rehabilitasi psikologis terhadap anak korban maupun anak saksi. Selain itu, lanjut Retno, jika ibu korban mengalami trauma juga maka para ibu juga akan direhabilitasi paikologisnya, mengingatkan keberhasilan proses pemulihan trauma anak sangat bergantung pada ketangguhan sang ibu dalam mendampingi proses rehabilitasi anaknya.
Selain itu, lanjut Retno, KPAI akan mendorong perwujudan program Sekolah Ramah Anak (SRA) sebagai upaya pencegahan kekerasan di sekolah. “Untuk itu, sebagai langkah tindak lanjut KPAI akan meminta Walikota Depok untuk mengumpulkan kepala kepala sekolah di Depok sebagai upaya bersama mencegah kekerasan seksual terjadi lagi di sekolah,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pelaku berinisial WR, merupakan guru honorer disekolah SD tersebut. WR yang merupakan guru bahasa Inggris tersebut, diduga telah melakukan pelecehan terhadap 15 siswa SD dengan modus yakni mengajak murid untuk menonton film porno.[]