WARTABUANA – Gegara sering tidur menggunakn lensa kontak, Chad Groeschen nyaris mengalami kebutaan. Sebaiknya berhati-hati saat menggunakan lensa kontak dan ikuti aturan pakainya.
Lelaki asal Amerika ini sudah memakai lensa sejak setahun lalu. Dia mengaku kaget saat dokter mengatakan bahwa matanya terkena infeksi saat tidur. Dokter mata juga mendiagnosa bakteri berbahaya tersebut menyerang mata kirinya dan masuk sampai kornea mata saat dia tidur.
Selama tiga minggu, Chad mengungkapkan perih luar biasa yang dirasakan. Menurutnya, seperti ada paku sepanjang 8 inci menusuk ke matanya. Dia tidak bisa melakukan apapun karena saat melihat sinar, matanya langsung terasa sakit.
Untungnya sedikit demi sedikit penglihatannya kembali pulih. Kini kemampuannya melihat sudah 20 persen. Dia sudah bisa melihat sinar dan warna lagi. Dokter mata yang mengobatinya, William Faulkner mengatakan, jika dibiarkan maka bisa menyebabkan kebutaan permanen.
Faulkner sendiri menyarankan untuk menghindari infeksi dengan mencopot lensa saat mandi, berenang, dan terutama saat tidur. Lensa pun harus diganti 3 bulan sekali. Resiko infeksi 10 kali lebih besar untuk orang-orang yang memakai lensa kontak saat tidur.
Saat ini, tengah marak penggunaan lensa kontak dimasyarakat, selain itu manfaat penggunaanya pun sudah bukan lagi sebagai alat bantu penglihatan bagi mereka yang memiliki gangguan mata, melainkan banyak yang menggunakan lensa kontak sebagai bagian dari trend untuk dijadikan fashion.
Namun, bagi mereka yang kerap kali mengenakan lensa kontak dengan intens, ada hal dasar yang harus benar-benar diperhatikan, yakni higienisitas dari lensa kontak yang digunakan.
Bakteri dan kuman bisa masuk pada lensa kontak yang anda gunakan lewat tangan yang tidak bersih saat mengenakan lensa kontak. Kuman dapat berpindah dengan mudah dari tangan ke lensa kontak.
Atau mungkin saat anda mencuci lensa kontak dibawah air keran secara langsung, hal ini juga bisa mengkontaminasi lensa kontak. Selain itu tempat lensa kontak yang terlalu lama digunakan bisa menjadi media tumbuhnya mikroba.
Ketika mikroba bersarang pada lensa kontak yang hendak digunakan, maka akan muncul gangguan pada mata , diantaranya:
1. Kerartitis
Saat lensa kontak tercemar dengan mikroba , maka perkembangan mikroba tersebut akan terjadi pada mata seiring dengan aktifnya penggunaan lensa kontak, jika mikroba ini telah berkembang maka timbulnya keratitis tidak lagi dapat dihindari.
Dalam tingkat yang parah keratitis ini dapat menyebabkan kebutaan. Adapun mikroba yang dan seringkali menyebabkan keratitis datang dari jenis Pseudomonas dan Acanthamoeba. Secara alami, kedua mikroba ini biasanya banyak ditemukan ditempat berair termasuk kamar mandi.
Dan satu hal yang perlu diingat tempat berair dan lembab adalah medi paling baik untuk mempercebat pertumbuhan bakteri dan kuman.
2. Terkoyak Dimata
Kejadian seperti ini biasanya banyak terjadi ketika anda menggunakan lensa kontak saat tidur. Ketika tidur, lensa kontak akan bergerak-kerak didalam mata dan beresiko pecah didalamnya. Hal ini tentunya berbahaya, tidak hanya itu, saat menggunakan lensa kontak ketika tidur, lensa tersebut bisa saja mengering, karena tidak mendapatkan oksigen dan kadar air yang cukup.
Dan ketika anda mencoba melepaskan lensa kontak yang kering, maka yang akan terjadi adalah lensa tersebut bisa pecah didalam mata. Untuk itulah, ketika sebelum melepaskan lensa kontak, hendaknya anda memberikan tetesan cairan lensa kontak agar tidak pecah.
3. Iritasi
Iritasi dan mata yang memerah adalah bahaya yang paling banyak terjadi pada para pengguna kontak lensa dengan cara yang kurang tepat. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari debu dan pemakaian yang terlalu lama.
Untuk itu, agar tidak terjadi iritasi, ada baiknya gunakan lensa sesuai dengan masa penggunaan. Bila tidak terlalu penting, baiknya lepaskan lensa kontak. Selain itu, perhatikan kebersihan tangan dan benda-benda yang anda gunakan untuk menyimpan lensa kontak. []