JAKARTA, WB – Korban longsor dan banjir yang menerjang di beberapa wilayah di Jawa Tengah cukup menyita perhatian publik. Hal ini lantaran banyak menelan korban jiwa terutama daerah Purwerejo. Bahkan, hingga kini pencarian sembilan korban longsor di Kabupaten Purwerejo dan Kebumen masih terus dilakukan.
Ahli vulkanologi Surono atau yang kerap disapa Mbah Rono mempertanyakan kinerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat bencana tengah terjadi.
“Kemana perginya BNPB. Dalam menghadapi bencana dperlukan sebuah gerakan mengingat keterbatasan tenaga kerja di daerah rawan longsor. Bantuan yang diberikan pada korban bencana alam sebaiknya melalui satu pintu saja,” kata Mbah Rono dalam diskusi yang digelar media online, Jakarta, Kamis (23/6) siang.
Hingga saat ini (23/6/2016) pukul 13.00 WIB, sebanyak 56 orang tewas sembilan orang hilang, 22 orang luka-luka dan 395 orang mengungsi akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah. Di Kabupaten Purworejo terdapat 42 orang tewas enam orang hilang dan 19 luka-luka.
Masyarakat yang rumahnya tertimbun longsor dan rusak berat direncanakan akan direlokasi di tempat yang lebih aman. Relokasi ini akan dilakukan dialog lebih lanjut dengan masyarakat agar dapat menempati rumah yang lebih aman. []