JAKARTA, WB – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menegaskan, kondisi saat ini merupakan waktu untuk merajut bangunan kekuatan kebhinekaan dengan merevitalisasi semangat dari Hari Pahlawan, 10 November.
“Tahun ini, peringatan Hari Pahlawan mengambil tema, “Dalam diri pahlawan ada pengorbanan, keteladanan, kejuangan, dan tanpa pamrih,” ujar Mensos usai wisata sejarah dalam rangkaian Hari Pahlawan di TMPNU Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2015).
Agenda rutin dari rangkaian Hari Pahlawan 10 November, di antaranya wisata sejarah di TMPNU Kalibata di Jakarta Selatan, kunjungan ke Monumen Lubang Buaya di Jakarta Timur dan kunjungan ke Museum Satria Mandala di Jakarta Selatan.
Semangat kepahlawanan, kata Mensos, bisa menjadi modal memasuki dunia yang semakin kontraaktual, individual, profesional dan dipastikan ada penilaian atas prestasi tertentu bagi mereka yang telah sukses.
“Bagi mereka yang telah suskes dalam kehidupannya harus ada semangat dalam dirinya untuk berbagai dengan sesama, ” ucapnya.
Kementerian Sosial (Kemensos) melihat peristiwa 17 Agustus, lalu 10 November hingga 20 Desember sebagai Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) sebagai momentum torehan sejarah bangsa.
“Misalnya, bagaimana peran seorang Jenderal Sudirman dan rakyat, terus bergerak di saat Bung Karno dan Hatta ditahan di situ ada perjuangan yang terus dikobarkan untuk menjaga kemerdekaan, ” tandasnya.
Nilai-nilai dan semangat kepahlawanan di masa lalu, harus diinternalisasi dan direvitalisasi dalam konteks kekinian, khususnya bagi generasi bangsa yang sedang menempuh pendidikan di bangku Sekolah Menengah.
“Diperlukan revitaliasi bagi generasi penerus bangsa, seperti halnya anak-anak SMA dikenalkan dengan nilai-nilai dan semangat kepahlawanan, sehingga apapun profesi mereka kelak tetap mencintai negerinya, Indonesia, ” harapnya.[]