BAGHDAD, WB – Banyak milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terserang Leishmaniasis, sejenis penyakit kulit mematika. Penyebabnya, nyamuk -spesies tertentu yang membawa parasit, dan virus mematikan yang menggerogoti daging penderitanya.
Pada Minggu (5/4/2015), Mirror melaporkan sejumlah besar milisi ISIS di Irak dan Suriah telah ternfeksi dan terus menularkan kepada milisi yang lain.
Dikabarkan, Leishmaniasis ini disebarkan melalui gigitan nyamuk tertentu. Apabila seorang penderita telat menerima perawatan, kematian adalah konsekuensinya. Pada umumnya, penyakit Leishmaniasis, terpapar di negara-negara miskin.
Penyebaran penyakit, diduga berasal dari kolam renang besar para milisi yang terinfeksi penyakit. Kolam itu biasa dipakai para pasukan ISIS mandi secara bersama atau bergantian. Serangan penyakit juga diduga berasal dari kebersihan lingkungan yang buruk.
Tenaga medis lokal tidak melengkapi peralatan medis atau pemahaman yang tepat untuk penyembuhan dan pencegahan. Padahal, dalam beberapa rekam medis, Leishmaniasis bisa menghasilkan borokan, demam tinggi, sel-sel darah merah yang rendah, pembesaran limpa dan hati yang berujung pada kematian.
Tanda-tanda seseorang terjangkit Leishmaniasis, dimulai dari munculnya ruam dan bintil pada kulit. Bintil itu, kelamaan akan membuat sebuah luka terbuka. Senyampang tanda-tanda fisik itu, tubuh penderita bakal mengalami demam.
Hingga saat ini, para milisi ISIS menolak untuk mengobati luka mereka. Sementara ituc para dokter dan sukarelawan dari Medecins Sans Frontieres tidak kuasa menjangkau daerah yang dikuasai ISIS.
Saat ini, risiko tertinggi penyakit Leishmaniasis dikabarkan telah menjangkiti warga dan milisi yang tinggal di Kota Raqqa, Suriah, yang dikuasai ISIS. Sedangkan dokter-dokter setempat tidak pengalaman mengobati penderita sehingga penyakit cepat menyebar. []