JAKARTA, WB – Delapan terpidana mati telah dieksekusi dini hari tadi. Menyikapi hal itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang tegas tetap melangsungkan eksekusi mati.
“Kita menyampaikan rasa salut dan bangga kepada Presiden Jokowi yang meskipun ditekan dan diancam oleh kepala-kepala pemerintahan yang rakyatnya ada yang akan dijatuhi hukuman mati,” ujar Ketua Komite Pusat Gerakan Nasional Anti Narkoba MUI, Anwar Abbas dalam pernyataannya, Rabu (20/4/2015).
Anwar mengatakan, Jokowi juga tetap tegar dan tegas dengan sikapnya yaitu tidak memberikan grasi kepada para narapidana yang sudah mendapatkan hukuman mati dari pengadilan tersebut.
Sikap tegar dan tegas dari Presiden ini tentu dinilai Anas penting dalam rangka menciptakan Indonesia yang bebas narkoba. Apalagi negeri ini sekarang benar-benar sudah darurat narkoba, karena 50 orang setiap hari mati karena barang haram tersebut, dan 4,5 juta orang lainnya sekarang sedang bermasalah karena ketergantungan terhadap benda terlarang tersebut.
“Ada 1 juta lebih dari mereka sekarang ini tidak lagi bisa direhabilitasi. Benar-benar merupakan extraordinary crime,” jelasnya.[]