JAKARTA, WB – Wakil Sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen menyatakan, membaca Alquran dengan langgam Jawa saat peringatan Isra` Mi`raj di Istana Negara adalah hal konyol karena banyak kesalahan, baik dari segi tajwid, fashohah, dan lagunya.
Menurutnya, pembacaan ayat-ayat Alquran sudah dijelaskan kitab suci itu diturunkan dengan huruf dan bahasa Arab asli. Jadi membacanya juga mesti sesuai pada saat Alquran diturunkan ke bumi.
“Ibadah itu sudah digariskan Allah dan Rasul-Nya. Dalam Alquran dijelaskan bahwa Alquran itu diturunkan dalam lisan Arab asli. Nabi juga mengatakan Alquran untuk dialek Quraisy, jadi membacanya harus dengan cara bagaimana Alquran itu diturunkan,” papar Tengku, Minggu (17/5/2015).
Tengku menambahkan, lagu untuk pembacaan Alquran sendiri sudah disepakati para Qurra yang ada di dunia. “Lagunya yang sudah disepakati para Qurra` tingkat dunia adalah lagu standar yang selama ini ada yakni husaini bayati, hijaz, shoba, nahqand, rast, sikkah, jaharkah atau Ajami,” tuturnya. []